Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ken Angrok - 13

31 Juli 2023   08:31 Diperbarui: 3 Agustus 2023   07:16 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ken Angrok yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 itu seolah-seolah disiapkan oleh alam semesata untuk menghadapi masa depan. Dari ayahnya dia banyak belajar tentang dunia narkotika dan perjudian. Dari Ibunya dia banyak belajar strategi menghadapi berbagai karakter manusia. Ibunya sangat piawai dalam mengalihakan perhatian orang untuk mengambil keuntungan. Ibunya juga mengajarkan bahwa kadang-kadang kita perlu menjadi orang yang terlihat bodoh dalam suatu situasi. Pada intinya, Ibu mengajarkan kita harus mengambil peran yang tepat dengan kondisi dan situasi saat kita ada di sana.

Dalam soal berkelahi, Ken Angrok sudah dari SD dipaksa ayahnya ikut Pencak Silat dan Karate. Hingga saat ini pun dia masih rajin berlatih bela diri, bahkan dia sudah dipercaya gurunya untuk melatih Pencak Silat anak-anak usia SD. Sementara itu, Bulik Ken banyak mengajarkan tentang norma dan adab. Bulik Ken selalu menekankan agar jangan pernah sekali pun berkhianat pada orang yang tulus dan jujur mencitai diri kita. Sekali saja kita lakukan pengkhianatan walaupun terpaksa, kita akan menyesal seumur hidup.

Tiba-tiba kata Bulik Ken itu muncul dipikiran Ken Angrok, bahkan dia mengulanginya berkali-kali, "jangan pernah sekali pun berkhianat pada orang yang tulus dan jujur mencitai diri kita." Bapak dan Ibu adalah orang yang sangat mencitainya, pikir Ken Angrok.

"Ken.., kamu lagi ngobrol sama siapa?" tiba-tiba Bulik Ken muncul dari depan.

"Eh..., Bulik sudah selesai?" jawab Ken Angrok sambil bangun melihat ke Arah Buliknya.

"Lho tak pikir kamu lagi ngobrol," kata Ken Endok sambil duduk di sofa sebelah Ken Angrok.

"Ndak kok Bulik, tadi cuma niru-niru orang di yuotube..."

"Ooh..., masih seneng lihat youtube kamu? Bapak sama Ibumu gimana? Sehat-sehat ajakan?"

"Iya Bulik, Bapak sama Ibu sehat."

"Lhah itu kok kopi susumu masih utuh? Kurang manis apa gimana?"

"Nggak Bulik, tadi tu masih panas, terus aku ketiduran..." Ken Angrok menjawab sekenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun