Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ken Angrok - 11

29 Juli 2023   06:29 Diperbarui: 30 Juli 2023   10:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tenang aja, nanti jam istirahat dia pasti jajan ke warung itu," kata Gajah sambil menunjuk Warung dekat lapangan Basket.

"Kok kamu tahu kalo Bimo mau jajan di situ?"

"Taulah, akukan sakti mandra guna... hehehe" kata Gajah sambil tersenyum.

"Halah kamu ini! Ya wis, gitu aja. Nanti kalo Bimo ga ada berarti ga jadi ya! Aku ga mau kalo harus ke depan," kata Sumi sambil pergi meninggalkan Gajah.

Tidak lama kemudian, terdengar suara besi yang dipukul berkali-kali sebagai tanda jam belajar dimulai. Terlihat anak-anak berlarian kesana kemari menuju kelasnya masing-masing lalu berbaris rapi di depan pintu masuk kelas. Di dalam barisan, Gajah masih berpikir keras, dia telah membuat perubahan rencana. Dia harus menggantikan Sumi untuk bicara sama Bimo. Sudah tidak ada waktu lagi, tidak mungkin dia harus lapor dulu pada Ken. Gajah terus berpikir, apa yang harus dia katakan pada Bimo nanti.

***

Ketika bel tanda jam istirahat terdengar, Ken Angrok dan Kidang langsung buru-buru menuju ke lapangan basket belakang. Di jalan mereka bertemu Singo yang membawa bola plastik untuk bermain bola. Tiba dilapangan basket, mereka mulai menendang-nendang bola. Beberapa anak laki-laki mulai bergabung dan ikut meramaikan permainan sederhana itu. Sambil bermain, Ken Angrok berkali-kali mengawasi warung jajan di dekat lapangan.

Tak berapa lama, mata Ken Angrok menemukan Gajah dan Sumi yang baru datang ke warung. Sumi berkumpul dengan anak-anak perempuan di bangku sebelah kiri sementara dia melihat Gajah mulai bercanda dengan kelompok anak laki-laki di bangku sebelah kanan yang berhadap-hadapan dengan bangku kelompok anak perempuan. Jarak antar kedua bangku lumayan lebar sehingga cukup untuk anak-anak sambil jajan dan bercanda ditengah-tengahnya. Sesekali mereka saling bicara dan bercanda antara kelompok laki-laki dan perempuan. Ken Angrok sedikit was-was belum melihat Bimo dan Boyo.

Ken Angrok mendekati Kidang dan berbisik, "Boyo sama Bimo belum keliahatan, coba kamu cek..." Kidang langsung berlari keluar lapangan tanpa menjawab Ken Angrok. Tepat sebelum belokan di deretan gedung belakang, Kidang bertemu dengan Boyo dan Bimo, tapi Kidang seolah tak peduli dan terus saja berlari walaupun dia mendengar teriakan Boyo, "Wey... Kidang! Meh nang ndi kon? (Wey.. Kidang mau kemana kamu?)". Hal ini membuat Ken Angrok geli sekaligus senang. Kidang memang cerdas, dia tidak langsung berbalik atau menjawab teriakan Boyo. Kidang ingin menutupi persengkongkolan yang mereka buat.

Boyo yang melihat Kidang tidak menjawab dan terus berlari justru was-was. "Ada perubahan rencana apa ini? Kenapa Kidang terburu-buru meninggalkan lokasi?" pikirnya. Boyo terus berjalan di samping Bimo, matanya menyapu ke segala arah mencari Ken Angrok. Perasaannya sedikit lega ketika melihat Ken Angrok dan Singo sedang bermain bola di lapangan. Boyo tidak ingin mengambil keputusan apa pun, dia berketetapan sesuai rencana. Sampai di warung nanti, dia akan cuek pada Gajah seolah tidak peduli. Dia hanya fokus akan mengambil banyak jajanan karena dibayarin Bimo.

Sesampainya di Warung, Bimo dan Boyo langsung menuju meja yang penuh aneka jajanan. Sambil memilih-milih makanan, mata bimo mencari-cari Sumi. Hatinya berdesir bahagia ketika tatapannya beradu pandang dengan Sumi yang sedang duduk di bangku paling ujung dan bersandar pada tiang. Bimo langsung beraksi dan sengaja mengeraskan suaranya untuk mengalahkan riuh rendah suara anak-anak lain disekitarnya, "Mbok Yem, yang diambil Boyo saya semua yang bayar!" Boyo seperti tidak peduli, dia terus saja memilih-milih makanan kesukaannya dan makanan mahal yang belum pernah dia coba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun