Ken Endok merebahkan badanya di sebelah Gajah Para yang sudah tertidur pulas. Dia memandangi wajah suaminya yang terlihat kalem dan tenang. Dalam hatinya dia berniat untuk bisa membantu Gajah Para mencari tambahan nafkah. Kepandaian memasaknya sebetulnya sudah cukup dikenal di Desa Pangkur dan Campara ini. Bahkan, keluarga Tunggul Ametung juga sering memanggilnya untuk memasak. Orang-orang juga tahu, ibunya dulu sering dipanggil untuk memasak jika ada acara hajatan. Jadi sudah sewajarnya jika Ken Endok memiliki keterampilan seperti ibunya.
Kabar bahwa dia diminta memasak untuk Ndoro Bramantyo tadi, membuat semangat Ken Endok terpompa lebih tinggi untuk menjadi tukang masak yang terkenal. Jika ada modal yang cukup, dia berniat untuk membuka usaha warung atau katering. "Mas Gajah Para tidak perlu lagi menjadi buruh...," pikirnya sambil masih menatap wajah Gajah Para. Ken Endok bertekad untuk memberikan masakan yang terbaik buat Bramantyo. Jika seorang Pembesar dari kota cocok dengan masakannya, jalan untuk menjadi pengusaha kuliner akan semakin terbuka pikirnya.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H