Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Mendung (Guru)

4 Februari 2024   22:32 Diperbarui: 4 Februari 2024   22:40 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki itu memandang langit kelam, mendung menggayut berat menanggung beban

Deretan duka, kesedihan yang tak diuraikan,

Sampai nanti tercurahkan, tertumpahkan dan bermakna ganda

Adakah ini berkah atau musibah, pilihan rasa yang mungkin tak mudah

Dan bagi lelaki itu, dirinyalah mendung selalu

Berputar rasa antara berkah dan musibah

Dan keduanya berhimpit di waktu yang sama

sedikit mesra namun perih terasa

semakin lama, luka perihnya makin menganga

dibisikkannya: satu waktu hujan akan diturunkan

dan mendung akan berakhiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun