Mohon tunggu...
SAHRULLAH
SAHRULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Tidak ada yang sempurna

Selanjutnya

Tutup

Worklife

"The Cumlaude" Cafe Unik di Yogyakarta Pelanggan Bisa Buat Pesanan Sendiri dan Bayar Sendiri

25 Juli 2023   22:35 Diperbarui: 27 Juli 2023   20:23 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta merupakan kota yang tidak ada habisnya dengan wisata kuliner. Selain itu juga kota yang dijuluki kota pelajar ini juga memiliki banyak sekali tempat nongkrong, seperti di cafe, Burjo, angkringan, dan banyak tempat lain yang biasanya digunakan oleh mahasiswa sebagai tempat mengerjakan tugas juga selain nongkrong.

Salah satu cafe yang pernah saya datangi dan biasanya juga menjadi tempat saya nugas bareng teman-teman yaitu "The Cumlaude". Cafe ini terletak di Jl. Tritunggal No. 2 Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Yogyakarta. Seperti caf pada biasanya yaitu menjual berbagai makanan dan minuman, namun menunya tidak terlalu banyak, jika dari apa yang saya rasakan bahwa caf ini sendiri seperti caf semi burjo. FYI guys burjo itu merupakan kepanjangan dari bubur kacang ijo, namun semakin kesini burjo tidak lagi menjual kacang ijo dan sekarang banyak yang mengganti nama menjadi warmindo atau warung makan indomie.

Kembali ke topik pembahasan tadi bahwa "The cumlaude" ini memiliki keunikan dari caf pada umunya yaitu terkadang pelanggannya dapat membuat sendiri pesananya dan membayar sendiri. Tapi perlu digaris bawahi ya teman-teman ini berlaku ketika pekerjanya sudah habis jam kerja biasanya sekitar jam 11 malam. 

Namun bagi pelanggan yang sudah sering kesanan kapanpun mereka ingin makan dan ingin buat sendiri itu diperbolehkan. waktu buka cafe nya sendiri yaitu 24 jam, cocok banget digunakan sebagai tempat nugas untuk tugas mepet deadline. Saya pertamakali kaget kok ada caf yang ngebolehin buat makanan sendiri dan bayar sendiri. Apakah ownernya sepercaya dan seyakin itu dengan pelanggannya? Atas rasa penasaran itu saya coba mewawancarai owner nya langsung yaitu Mas Bukhori.

"alasan awalnya sih mas kita kurang pekerja, jadi saya perbolehkan juga untuk mahasiswa sebagai tempat praktik bertahan hidup, ya yang mau kerja monggo, saya bebaskan" ujar Mas Bukhori 

saya penasaran lagi bagaimana keuntungan yang didapat ?

"kalau keuntungan epet-epet mas, maksudnya mepet sama modal, tapi ya tidak apa-apa selagi masih bisa dimanfaatkan silahkan" ungkap Mas Bukhori ketika diwawancarai Rabu malam, 25 Juni 2023. 

beliau menambahkan juga untuk kedepannya saat ini belum ada planing yang ingin dicapai, usaha cafe nya ini seperti di hibahkan kepada para mahasiwa atau anak muda yang ingin mencari pengalaman dama bekerja. Selanjutnya seperti yang dijelaskan oleh Mas Buchori memang kalau dilihat dari kondisi cafe nya ini bukan cafe yang besar, namun dari segi kenyaman dapat dibilang enak, disini disediakan Wifi juga untuk fasilitasnya.

Tak sampai disitu saya menanyakan mantan pekerja Mas Rezza bagaimana pengalamannya selama bekerja di The Cumlaude?

"ya selama saya bekerja di Cumlaude memang yang punya caf itu baik, saya juga Ketika sepi pelanggan biasanya tidur dan Mas Bukhori lihat ngga negur, paling dibangunin karena ada pelanggan aja"

Kemudian saya tanya lagi terus gimana pembagian sift kerjanya?

"ya pembagian sift kerja saat itu ada dua yaitu sift pagi dari jam 2 pagi sampai jam 10 malam dan sift malam dari jam 9 sampai jam 4 pagi, tapi itu saat saya kerja ya mas ngga tau sekarang" kata Mas Rezza

Mas Rezza juga menambahkan bahwa caf The cumlaude saat itu memang memiliki management caf yang kurang baik sehingga banyak hal yang perlu dibenahi.

Saya menjadi salah satu pelanggan terkadang bingun Ketika datang ke caf dan tida ada penjaganya ini apakah bisa pesan atau disuruh buat sendiri? Kalau saya melihat ada penjaga atau Mas Bukhori nya sedang ada bisa pesan, tetapi kalau tidak ada ya kadang saya buat minuman sendiri. Karena saya tidak bisa masak jadi kekurangannya disitu menu jadi terbatas dan paling cumin bisa masak indomie telur.

Mungkin ada beberapa alasan yang menjadikan The Cumlaude ini menerapkan konsep baut sendiri bayar sendiri. seperti yang disampaikan Ownernya Mas Bukhori yaitu kurangnya tenaga kerja yang bisa mengganti posisi pekerja sebelumnya ataupun permasalahan internal dari ownernya sendiri yaitu Mas Buchori. Namun hal ini menjadi menarik karena selama beliau menerapkan konsep tersebut cafenya belum saja tutup atau bangkrut apakah sedekah pangkal kaya berlaku disini? Kita lihat saja kedepannya apakah Mas Buchori akan tetap menerapkan konsep seperti ini atau akan memperbaiki penge management cafenya? Kita lihat saja besok.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun