Mohon tunggu...
SAHRIL
SAHRIL Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Sebatang pena yang lahir di pulau terpencil pagerungan besar-Sumenep Madura. "Biarkan nama tercatat bukan hanya dibatu Nisan yang akan pudar oleh masa" @SahrilPGB

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kun Anta

2 April 2016   00:13 Diperbarui: 2 April 2016   03:21 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tunggu ..., tunggu ...!” suara lelaki terdengar menyapa Kikah, “Tunggulah sebentar, Kah!”

Kikah menoleh ke belakang, di tatapnya langkah cepat mendekat kepadanya, ia tersenyum memandang lelaki itu yang sudah beranjak di sampingnya. “Ada apa Wan?” sapa Kikah kepada Wawan.

“Ada hal yang ingin aku bicarakan kepadamu,” tutur Wawan sambil melirik suasana yang masih ramai ketika kawan-kawannya keluar dari kelas.

“Lekaslah sampaikan apa yang hendak disampaikan.”

“Duduklah dulu sejenak,” kata Wawan, mengajak duduk di bangku yang berada di depan kelas.

Kikah beranjak duduk ditemani Wawan di sampingnya, “Apakah yang hendak engkau sampaikan,” tanya Kikah.

Wawam menarik napas panjangnya, ia terdiam sambil bertukar tangkap dengan pikirannya, “Kau begitu cantik, namun tertutupi kecantikanmu. Ia tak dapat memancar jika kau tak mengubah penampilanmu yang dianggap norak itu.”

“Maksudmu?” tutur lembut Kikah, meski agak tersinggung.

“Maaf sebelumnya, aku rasa yang menjadi sumber kawan-kawan di kelas tidak suka kepadamu adalah penampilanmu yang norak. Zaman sudah modern kau tetap saja berpenampilan demikian.”

“Lantas adakah yang salah dengan penampilanku.”

“Tidak salah, namun tak sesuai dengan kondisi lingkunganmu. Zaman sekarang sudah berkembang, jadi perkembangan pakaian pun tak boleh ketinggalan,” kata Wawan menasihati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun