Mohon tunggu...
Sahida Sakarati
Sahida Sakarati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Politik Terkini dalam Perspektif Pendidikan

22 Desember 2023   17:29 Diperbarui: 22 Desember 2023   17:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perpecahan dalam Komunitas Akademik: Polaritas politik dapat menciptakan perpecahan dalam komunitas akademik. Bagi akademisi yang memiliki pandangan yang berbeda, ini dapat menciptakan ketegangan dan membatasi kemampuan mereka untuk berkolaborasi atau menyuarakan ide-ide mereka tanpa takut. Perpecahan dalam komunitas akademik akibat polarisasi politik dapat memiliki dampak signifikan pada atmosfer dan dinamika di dalam institusi pendidikan. Berikut adalah beberapa aspek yang menjelaskan bagaimana polarisasi politik dapat menciptakan perpecahan dalam komunitas akademik:

Ketegangan dan Ketidakharmonisan: Polaritas politik dapat menciptakan ketegangan dan ketidakharmonisan di antara anggota komunitas akademik. Perbedaan pandangan politik dapat mengakibatkan konflik personal atau profesional di antara rekan-rekan sejawat.

Kurangnya Kolaborasi dan Diskusi Terbuka: Akibat ketegangan politik, akademisi mungkin menjadi enggan untuk berkolaborasi atau terlibat dalam diskusi terbuka. Kolaborasi dan pertukaran ide yang konstruktif dapat terhambat karena kekhawatiran akan reaksi negatif atau konfrontasi.

Pembentukan Kelompok atau Faksi: Polaritas politik dapat menyebabkan pembentukan kelompok atau faksi di dalam komunitas akademik. Kelompok-kelompok ini mungkin membentuk aliansi berdasarkan pandangan politik mereka, yang dapat menghasilkan dinamika internal yang kompleks.

Pengaruh pada Kegiatan Akademik dan Penelitian: Perpecahan politik dapat memengaruhi keputusan terkait dengan kegiatan akademik dan penelitian. Faktor politik dapat memainkan peran dalam alokasi sumber daya, penerimaan proposal penelitian, atau dukungan untuk inisiatif akademik tertentu.

Polarisasi dalam Pengambilan Keputusan: Polaritas politik dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan di tingkat institusional. Keputusan-keputusan kunci, termasuk kebijakan akademik dan administratif, dapat tercermin dari polarisasi politik yang ada di kalangan pimpinan dan pengambil keputusan.

Ketidaksetujuan terhadap Nilai dan Tujuan Pendidikan: Perbedaan pandangan politik dapat menciptakan ketidaksetujuan terhadap nilai dan tujuan pendidikan. Komunitas akademik mungkin mengalami ketidaksepakatan tentang fokus kurikulum, nilai-nilai inti, atau misi institusi.

Pengaruh pada Kepemimpinan Institusional: Pergeseran politik dapat memengaruhi kepemimpinan institusional dan pemilihan pejabat kunci. Kepemimpinan yang mencerminkan atau menentang pandangan politik dominan dapat memperdalam perpecahan dalam komunitas akademik.

Pembatasan Kebebasan Akademik: Perpecahan politik dapat menciptakan tekanan untuk membatasi kebebasan akademik, terutama bagi akademisi yang memiliki pandangan atau penelitian yang dianggap kontroversial oleh kelompok politik tertentu.

Pengaruh Donor atau Pembiayaan Eksternal: Pergeseran politik dalam suatu negara dapat memengaruhi dukungan finansial untuk institusi pendidikan dari pihak-pihak eksternal. Donor atau pembiayaan eksternal dapat memiliki preferensi politik tertentu yang memengaruhi kebijakan atau praktek di lembaga pendidikan.

Tingkat polarisasi politik yang tinggi dapat menciptakan tantangan serius bagi kebebasan akademik, dan perlindungan terhadap kebebasan akademik dapat menjadi bagian penting dari upaya menjaga integritas dan peran kritis perguruan tinggi dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun