Islam juga mengajarkan hakikat hidup manusia adalah sebagai abdun (hamba Allah Taala) dengan tugasnya di dunia untuk semata beribadah kepada-Nya. Inti dari proses ajar-mengajar adalah bentuk ikhtiar dalam melahirkan individu yang berkarakter Islam, yaitu berpola pikir Islam dan beramal sesuai tuntunan syariat dan kemaslahatan umat.
Dari pemahaman ini, akan melahirkan semangat belajar yang tinggi dari para murid karena motivasi ruhiah menjadikan mereka serius dalam menimba ilmu. Mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar membaca dan menulis, hal itu merupakan gerbang menuju amalan tertingginya, yaitu bermanfaat untuk umat manusia.
Begitu pula dengan pengajarnya, didasari motivasi ruhiah, mereka akan memberikan usaha terbaiknya untuk menjadi guru yang kompeten. Mereka akan terus mencari cara terbaik dalam proses mengajarnya supaya anak didik paham dengan apa yang diberikan. Ini dikarenakan ilmu yang bermanfaat merupakan amalan jariah yang tidak akan terputus walaupun seseorang telah masuk liang lahat.
"Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR Muslim No. 1631).
Khatimah
Islam telah menjadikan Negara sebagai pihak sentral dalam seluruh urusan rakyatnya, termasuk masalah pendidikan. Terlebih pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat yang harus dijamin Negara. Alhasil, Negara harus memastikan betul supaya seluruh warganya mendapatkan pendidikanyang layak dan berkualitas.
Dengan ditopang kekuatan dari baitulmal, Negara mampu mewujudkan sistem pendidikan terbaik dan merata, baik di desa maupun kota. Distribusi guru akan benar-benar diurus juga kesejahteraan mereka. Kemiskinan dan kesehatan pula akan dijamin sehingga anak didik dalam kondisi siap dan semangat dalam belajar.
Namun, pendidikan gratis dan berkualitas yang dilandaskan pada akidah Islam ini mustahil terwujud dalam sistem sekuler hari ini. Negara yang menerapkan sistem sekuler tidak pernah menjadikan agama sebagai pedoman dan pengurus umat. Oleh karena itu, agar Indonesia dapat keluar dari krisis pendidikan termasuk learning poverty, urgen bagi umat untuk segera menerapkan sistem pendidikan Islam yang didukung penuh oleh sistem pemerintahan Islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H