"Gimana dek forumnya?" tanya Dilla
"Seru kok kak"
"Trus gimana, mau kajian intenskah?"
"Lihat nanti aja dulu ya kak, masih belum siap"
 "Sewaktu-waktu malaikat maut tak menunggumu siap lo Put" Putri hanya menghela nafas tak menjawab.
"Bruk" montor yang mereka kendarai turun dari jalan dan ambruk seketika karna tak seimbang, seketika lecet yang mereka dapat.
Beberapa detik kemudian montor yang memepet mereka beradu dengan mobil dari arah yang berlawanan, tabrakanpun tak terhindarkan. Dengan reflek orang-orang berdatangan membantu atau sekedar melihat.
Paju jantung Putri bergejolak hebat melihat apa yang ada didepannya, ditambah diforum tadi dia juga melihat adegan yang sama dalam film. Apalagi tiga dari enam korban meninggal ditempat, salah satunya masih seumuran dengannya. Hati dan fikirannya tak karuan dengan isiden ini, ia terus memikirkan perkataan Dilla sebelum kejadian tersebut.
***
Seminggu semenjak insiden tersebut tak mudah untuk Putri lupakan, bayang-bayang itu masih menempel dipelupuk matanya serasa tak mau pergi. Hampir tengah malam ia terbangun dan sering terkejut ketika ada suara yang keras, sehingga jantungnya terus bergejolak.
Karna tak tahan akhirnya Putri mendatangi Dilla yang sama-sama mengalami kejadian tersebut. Putripun menumpahkan kegelisahan yang ia rasakan berharap ada solusinya dari Dilla.
"Pertama istigfar, kita serahkan semuannya kepada pemilik hati, semoga dikuatkan dan kita harus yakin" Dilla mencoba menenangkan sambil mengusap bahu Putri.