Mohon tunggu...
Atika Hayati
Atika Hayati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pejuang pena

Tak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persimpangan Jalan

27 Desember 2022   20:07 Diperbarui: 27 Desember 2022   20:11 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gimana dek forumnya?" tanya Dilla

"Seru kok kak"

"Trus gimana, mau kajian intenskah?"

"Lihat nanti aja dulu ya kak, masih belum siap"

 "Sewaktu-waktu malaikat maut tak menunggumu siap lo Put" Putri hanya menghela nafas tak menjawab.

"Bruk" montor yang mereka kendarai turun dari jalan dan ambruk seketika karna tak seimbang, seketika lecet yang mereka dapat.

Beberapa detik kemudian montor yang memepet mereka beradu dengan mobil dari arah yang berlawanan, tabrakanpun tak terhindarkan. Dengan reflek orang-orang berdatangan membantu atau sekedar melihat.

Paju jantung Putri bergejolak hebat melihat apa yang ada didepannya, ditambah diforum tadi dia juga melihat adegan yang sama dalam film. Apalagi tiga dari enam korban meninggal ditempat, salah satunya masih seumuran dengannya. Hati dan fikirannya tak karuan dengan isiden ini, ia terus memikirkan perkataan Dilla sebelum kejadian tersebut.

***

Seminggu semenjak insiden tersebut tak mudah untuk Putri lupakan, bayang-bayang itu masih menempel dipelupuk matanya serasa tak mau pergi. Hampir tengah malam ia terbangun dan sering terkejut ketika ada suara yang keras, sehingga jantungnya terus bergejolak.

Karna tak tahan akhirnya Putri mendatangi Dilla yang sama-sama mengalami kejadian tersebut. Putripun menumpahkan kegelisahan yang ia rasakan berharap ada solusinya dari Dilla.

"Pertama istigfar, kita serahkan semuannya kepada pemilik hati, semoga dikuatkan dan kita harus yakin" Dilla mencoba menenangkan sambil mengusap bahu Putri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun