Mohon tunggu...
Sahabat Afandi
Sahabat Afandi Mohon Tunggu... Editor - Lewat aksara kutemukan tuhan

Penulis ecek

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dialog Merdesa, antara Pangan dan Angan

26 Mei 2022   18:25 Diperbarui: 26 Mei 2022   19:06 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur saja, meski dalam diskusi kami selalu menuai tawa disetiap sesinya. Kenyataannya kami turut berduka cita untuk ketidak tepatan langkah dalam mengelola pangan desa. Kenyataannya tidak semua berhasil memanfaatkan 20% DD untuk ketahanan pangan ini dengan arif dan bijaksana. Beberapa program yang tercipta terkesan 'yang penting ada', tanpa menganalisis potensi dan kemanfaatannya. Kami semua sepakat hal ini hampir bisa ditemukan disetiap desa yang ada di Kabupaten Bone Bolango. Sebegai contoh; beberapa desa lebih memilih membuat jalan ketimbang mengolah lahan. Meski dibungkus dengan peningkatan produktifitas, hal ini tetap saja tidak mengurangi citra analisisnya yang kurang.

Olehnya perlu diingat bahwa, hambatan terbesar untuk me merdesa pangan, adalah ada atau tidaknya kepemimpinan di desa yang memiliki visi dan individu-individu yang kreatif. Memiliki kemampuan membaca peluang dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk melakukan perubahan dan mengembalikan kesejatian bangsanya. Pemerintahan yang merdesa memiliki visi yang berorientasi menjawab kebutuhan dan pengelolaan potensi desa dan warganya. 

Diskusi ini terlalu panjang untuk sekedar menghiasi DRP Pendamping, tak terasa juga kue kerawang khas Gorontalo milik Pak Camat hampir habis, mungkin karena kami terlalu serius dan sedikit rakus, hehehe. jadi mari kita akhiri saja dengan manis. Diskusi ini setidaknya telah menumbuhkan kesadaran bersama, merdesa pangan atau ikhlas lenyap sebagai angan. 

** Mohamad Afandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun