Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Hukum

UAS, Rocky Gerung, dan Bintang Emon Bersuara, Buka Mata Publik dengan Air Keras Kekuasaan!

16 Juni 2020   15:54 Diperbarui: 16 Juni 2020   16:17 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bintang Emon

Bintang Emon, komika berusia 24 tahun sekaligus pemenang Suca 3 memang dikenal vokal membagikan konten menyindir dan mengkritik isu sosial dengan caranya yakni melalui lawakan. Sebelumnya ia pernah membagikan konten bertema Covid-19 yang cukup fenomenal. Beberapa waktu lalu pun ia kembali mengunggah kritikan tentang tuntutan JPU pada kasus Novel Baswedan. Pernyataan Bintang Emon tersebut masuk akal, berikut kutipan konten tersebut :

1. Katanya nggak sengaja tapi kok bisa kena muka? Kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah, nyiram badan nggak mungkin kena muka, kecuali Bapak Novel Baswedan berjalan hand stand. 

2. Katanya cuma buat ngasih pelajaran, kalau mau ngasih pelajaran, Bapak Novel Baswedan lewat dipepet dan dibisikin "Tau nggak, kita punya grup yang nggak ada lu nya lo." Pasti setelah itu ia akan berpikir dan instropeksi diri, itu baru dikatakan pelajaran.

3. Namanya saja air keras, berarti itu adalah kekerasan.

4. Katanya nggak sengaja, tapi niat bangun Subuh. Menurutnya, Subuh itu adalah godaan syaitan yang paling kuat, banyak orang yang kesulitan untuk shalat Subuh. Namun ada orang yang bangun Subuh bukannya untuk shalat malah untuk menyiram air keras ke orang yang baru pulang shalat Subuh. Respect syaitan ama lu, iiish mantap laah!!

Akibat kritikan tersebut, Bintang Emon diserang dan dituding memakai narkoba. Kemudian ia mengunggah secarik kertas yang menjelaskan bahwa ia negatif narkoba. Namun ia positif kentang mustofa, candaannya di caption unggahan tersebut. 

Netizen juga ikut berkomentar, "Turut berduka atas matinya hukum dan keadilan di Indonesia", Ucap salah satu netizen. Ada pula yang berkomentar untuk menyiram kembali si pelaku dan katakan tidak sengaja.

Namun, Novel Baswedan sendiri meragukan kedua polisi tersebut sebagai pelaku penyiramannya dan ia mengatakan lebih baik dibebaskan saja daripada mengada-ada. 

Semoga hukum benar-benar ditegakkan, agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tidak memudar. Tidak memainkan kekuasaan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. 

Referensi https://jogja.suara.com/read/2020/06/16/080015/5-kejanggalan-tuntutan-jaksa-sidang-novel-baswedan-versi-pukat-ugm

***$y 16 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun