Berbicara tentang kemampuan membaca buan berarti hanya membicarakan tentng kebisaan anak dalam mengenal abjad dan melafalkan rangkaian huruf yang membentuk kata dan kalimat. Dengan kemampuan membaca seharusnya anak juga sudah mampu mengerti apa yang mereka baca, penasaran dan mempertanyakan akan hal-hal yang ada dalam bacaannya.
Dalam artikel yang dibuat oleh Jenae Jacobson, "10 steps to teaching your child to read", memberikan tips cara mengajarkan pemahaman membaca pada anak. yang pertama yaitu dengan manunjukan cover buku sembari bertanya "kira-kira cerita kali ini tentang apa ya?" dan minta anak menyampaikan pendapatnya tentang jalan cerita bedasarkan cover yang baru saja ia lihat (menebak isi cerita).
Kedua, sembari membackan jalan cerita pada anak hendaknya orangtua memberi pertanyaan "kok si a (karakter cerita) bisa gini ya dek ?". ketiga, jika karakter didalam buku mengalami suatu emosi (sseperti tertawa terbahak-bahak, menangis, marah-marah) tanyakan pada anak apakah anak-anak kita juga pernah mengalami emosi seperti itu beserta alasannya. Lalu yang terakhir, orangtua bisa mengajuka pertanyaan tentang kebenaran prediksi anak saat sebelum membaca tadi.
c. Berikan contohÂ
Walaupun anak-anak sudah suka membaca, jangan lupa kala kesukaannya dengan membaca itu akab memudar jika ia tidak pernah melihat contoh yang dapat ia lihat dirumah. Oleh karena itu, jika orangtua menginginkan anak-anak untuk suka dan rajin membaca, Â hendaknya orangtua sendiri juga harus banyak membaca.
d. BervariasiÂ
Jika anak cepat bosan saat belajar membaca, kurang  minat, dan sebagainya, hendaknya kita sebagi orangtua mengoreksi metode dan strategi pembeajaran yang kita berikan ada anak. atau bisa jadi sudah tepat, namun kurang bervsriasi sehingga anak menjadi mudah sekali untuk bosan.
Maka dari itu disarankan bagi para orangtua untuk lebih membuka wawasan mengenai berbagai strategi pembelajaran membaca demi kelancaran selama proses pembelajaran berlangsung.
2. MenulisÂ
Sama dengan menulis. Mengajarkan menulis bukan semerta-merta memegang pensil dan menulis huruf saja. Perlu adanya tahapan dan stimulasi yang tepat untuk mendukug perkembangan menulis anak.
Metode yang sering di lakukan biasanya seputaran mewarnai tanpa boleh keluar tepi, dan menghungkan garus-garis menjadi suatu huruf. Â Tapi taukah ayah bunda bahwasannya denfan metode seperti ini malah menghambat anak dalam menulis? kenapa?