Mohon tunggu...
Gadis Shafira
Gadis Shafira Mohon Tunggu... Freelancer - live and learn

dont forget to live your life and learn the journey guys 💕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Calistung Jadi Beban

10 November 2019   19:22 Diperbarui: 11 November 2019   07:02 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang kemampuan membaca buan berarti hanya membicarakan tentng kebisaan anak dalam mengenal abjad dan melafalkan rangkaian huruf yang membentuk kata dan kalimat. Dengan kemampuan membaca seharusnya anak juga sudah mampu mengerti apa yang mereka baca, penasaran dan mempertanyakan akan hal-hal yang ada dalam bacaannya.

Dalam artikel yang dibuat oleh Jenae Jacobson, "10 steps to teaching your child to read", memberikan tips cara mengajarkan pemahaman membaca pada anak. yang pertama yaitu dengan manunjukan cover buku sembari bertanya "kira-kira cerita kali ini tentang apa ya?" dan minta anak menyampaikan pendapatnya tentang jalan cerita bedasarkan cover yang baru saja ia lihat (menebak isi cerita).

Kedua, sembari membackan jalan cerita pada anak hendaknya orangtua memberi pertanyaan "kok si a (karakter cerita) bisa gini ya dek ?". ketiga, jika karakter didalam buku mengalami suatu emosi (sseperti tertawa terbahak-bahak, menangis, marah-marah) tanyakan pada anak apakah anak-anak kita juga pernah mengalami emosi seperti itu beserta alasannya. Lalu yang terakhir, orangtua bisa mengajuka pertanyaan tentang kebenaran prediksi anak saat sebelum membaca tadi.

c. Berikan contoh 

Walaupun anak-anak sudah suka membaca, jangan lupa kala kesukaannya dengan membaca itu akab memudar jika ia tidak pernah melihat contoh yang dapat ia lihat dirumah. Oleh karena itu, jika orangtua menginginkan anak-anak untuk suka dan rajin membaca,  hendaknya orangtua sendiri juga harus banyak membaca.

d. Bervariasi 

Jika anak cepat bosan saat belajar membaca, kurang  minat, dan sebagainya, hendaknya kita sebagi orangtua mengoreksi metode dan strategi pembeajaran yang kita berikan ada anak. atau bisa jadi sudah tepat, namun kurang bervsriasi sehingga anak menjadi mudah sekali untuk bosan.

Maka dari itu disarankan bagi para orangtua untuk lebih membuka wawasan mengenai berbagai strategi pembelajaran membaca demi kelancaran selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Menulis 

Sama dengan menulis. Mengajarkan menulis bukan semerta-merta memegang pensil dan menulis huruf saja. Perlu adanya tahapan dan stimulasi yang tepat untuk mendukug perkembangan menulis anak.

Metode yang sering di lakukan biasanya seputaran mewarnai tanpa boleh keluar tepi, dan menghungkan garus-garis menjadi suatu huruf.  Tapi taukah ayah bunda bahwasannya denfan metode seperti ini malah menghambat anak dalam menulis? kenapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun