Mohon tunggu...
Safira Choirunnisa
Safira Choirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Pajak Kendaraan Bermotor Pengaruhnya pada Lingkungan di Indonesia

24 Juli 2024   19:45 Diperbarui: 24 Juli 2024   19:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia, sistem pajak kendaraan saat ini lebih berfokus pada pendapatan daripada pada pengurangan emisi. Pajak kendaraan bermotor dihitung berdasarkan kapasitas mesin dan jenis kendaraan, dengan tarif yang bervariasi tetapi umumnya lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju.


Evaluasi terhadap tarif pajak kendaraan di Indonesia menunjukkan perlunya penyesuaian untuk mencapai tujuan pengurangan emisi yang lebih ambisius. Beberapa rekomendasi termasuk:
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan konsekuensi emisi yang dihasilkan dari kendaraan berbahan bakar fosil bagi lingkungan.


Pembatasan dan Pajak Tambahan atau Pengenaan tarif pajak yang tinggi pada kendaraan bermotor disertai dengan peningkatan jaringan transportasi publik yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tidak mampu memiliki atau mengoperasikan kendaraan pribadi. Hal ini mendukung inklusivitas dan mobilitas sosial, serta diikuti dengan pembangunan infrastruktur yang memadai.


Pengenalan Insentif Pajak: Memberikan keringanan pajak yang signifikan untuk kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik dan hybrid.

Pajak menjadi salah satu instrumen kebijakan pada beberapa negara untuk mengurangi eksternalitas negatif pada lingkungan. Dengan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi berbahan bakar fosil dan meningkatkan aksesibilitas transportasi yang ramah lingkungan, Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sehat bagi semua penduduknya. Evaluasi terus-menerus terhadap kebijakan ini perlu dilakukan untuk memastikan manfaat lingkungan, tetapi juga sosial dan ekonomi yang signifikan dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun