Mohon tunggu...
Fiksiana

Mimpi Menjadi Nyata

31 Oktober 2015   16:43 Diperbarui: 2 November 2015   08:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jade Gloom tidak pernah terdengar lagi. Bahkan, saat aku menceritakan kisahku kepada Ibu, Ia tidak percaya. Ia berkata bahwa Jade Gloom sudah lama meninggal. Ia meninggal karena rela mengorbankan dirinya demi Aku. Ia berkata, aku tidak pernah ke Minnesotta. Ia berkata, Kemah Sains tidak pernah ada. Ia berkata, semua yang kualami hanyalah mimpi.

Jadi sekarang, aku berbagi ceritaku kepadamu. Aku harap kau percaya akan kisah ini. Karena tidak hanya mimpi indah yang bisa menjadi nyata, mimpi buruk pun bisa. Percaya kah engkau?

Aku mematikan komputerku usai mengetik cerita panjang tersebut. Tidak terasa, aku terlelap diatas meja belajarku. Beberapa menit kemudian, aku terbangun karena suara orang memasuki kamarku.

“Bu? Ada apa?” Ucapku setengah sadar, masih mengantuk.

“Ibumu sudah tidak ada, Cat.” Ucap seseorang dari belakang tubuhku. Perlahan aku memutar kepalaku. Melihat kondisi dibelakangku. Kedua adikku sudah terkapar lemah di lantai. Darah mengalir bak air sungai, bahkan sudah membentuk seperti danau. Orang tuaku digantung di langit-langit kamarku. Dan di pojok ruangan, berdirilah dia. Dengan baju hitam dan kulit pucatnya membawa pisau besar dan tali. Berdiri tepat disana, tersenyum lebar namun tak hangat.

“Masih mengingatku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun