Mohon tunggu...
Safihuna Layaliya mujahidah
Safihuna Layaliya mujahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Menghadirkan Pendidikan yang Inovatif dengan Penerapan Prinsip Psikologi Perkembangan untuk Anak Usia Dini

22 Juli 2024   10:50 Diperbarui: 22 Juli 2024   10:52 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan kognitif pada anak usia dini ini merupakan periode yang sangat mempengaruhi dalam perkembangan anak. Pada masa ini, otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, termasuk dalam hal kemampuan kognitif anak. Memahami tahapan-tahapan ini sangat penting bagi orang tua, pendidik dan semua pihak yang terlibat dalam mengasuh dan pendidikan anak.

Menurut spikolog termuka Jean Piaget, perkembangan kognitif pada anak usia dini terbagi menjadi empat tahapan:

Pertama Tahap Sensorimotor (0-2 tahun), pada tahap ini, anak belajar tentang dunia melalui indra mereka. Anak melihat, menyentuh, mencium, mendengar, dan merasakan untuk memahami lingkungan di sekitarnya. Anak mulai mengembangkan koordinasi tangan dan mata untuk melatih keterampilan motorik kasar dan halus. Misalnya, anak dapat mengerti sesuatu barang yang bisa di masukkan dalam mulut dan tidak. Kedua Tahap Pra-Operasional (2-7 Tahun), pada tahap ini, anak mulai menggunakan simbol dan bahasa untuk mewakili objek dan ide. Anak belajar untuk berpikir secara logis dan dapat memecahkan masalah yang sederhana. Namun, anak masih memiliki egocentrisme, yaitu kecenderungan untuk melihat dunia dari sudup pandang mereka sendiri. Misalnya, ada seorang anak melihat temannya menangis dan berkata, "Dia sedih karena aku tidak mau bermain dengannya". Ketiga Tahap Operasional Konkret (7-12 Tahun), pada tahap ini, anak mulai dapat berpikir secara logis dan sistematis. Anak dapat memahami konsep konservasi yang berarti anak memahami bahwa jumlah volume, atau berat suatu benda tetap konstan meskipun bentuk atau penampilan berubah. Anak juga mulai dapat mengklasifikasikan objek dan memecahkan masalah secara logis. Misalnya, jika ada air dari botol dituangkan di gelas, anak sudah paham bahwa volume air tetap sama. Meski waktu dan ukurannya berubah karena mengikuti wadah. Ini dikarenakan anak sudah menunjukkan pemikiran tang lebih teratur dan nalar yang baik. Terakhir Tahap Operasional Normal (12 Tahun ke Atas), pada tahap ini, anak remaja mulai dapat perpikir secara abstrak dan hipotetis. Anak dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan konsekuensi dari suatu tindakan. Anak juga dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis. Misalnya, kemampuan berbahasa Inggris yang berkembang dengan pesat dengan mempelajarinya dengan saksama.

*Perkembagan emosi terhadap anak usia dini

Perkembangan emosi pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Pada masa ini, anak mulai belajar mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka sendiri, serta emosi orang lain. Berikut ini tahapan-tahapan perkembangan emosi anak pada anak usia dini:

Pertama Tahap Emosi (0-2 Tahun), pada tahap ini, anak hanya memiliki beberapa emosi dasar seperti, kebahagiaan, kesedihan, marah, dan ketakutan. Anak mengekspresikan emosi dengan cara langsung. Kedua Tahap Munculnya Emosi Kompleks (2-4 Tahun), pada tahap ini, anak mulai mengembangkan emosi yang lebih kompleks seperti, rasa malu, cemburu, dan rasa bersalah. Anak juga mulai belajar mengontrol emosi dengan lebih baik. Ketiga Tahap Pemahaman Emosi Diri dan Orang Lain (4-7 Tahun), pada tahap ini, anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki emosi yang berbeda-beda. Anak juga mulai belajar bagaimana mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih diterima secara sosial.

*Perkembangan sosial terhadap anak usia dini

Perkembangan sosial pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan berkelanjutan. Pada masa ini, anak mulai belajar berinteraksi dengan orang lain. Beberapa tahap perkembangan sosial pada anak usia dini, di antaranya:

Pertama Tahap Ketertarikan (0-2 Tahun), pada tahap ini, anak membentuk ikatan yang kuat dengan orang tua. Ikatan ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak dan menjadi dasar bagi perkembangan sosial selanjutnya. Kedua,Tahap Egocentrism (2-4 Tahun), pada tahap ini, anak mulai belajar tentang diri mereka sendiri sebagai individu yang terpisah dari orang lain. 

Ketiga Tahap Bermain Asosiatif (4-5 Tahun), pada tahap ini, anak mulai bermain bersama dalam kelompok kecil. Anak mulai berbagai mainan dan bergantian untuk memainkan permainan tersebut. Anak juga mulai belajar bagaimana menyelesaikan konflik dan bekerja sama. Keempat, Tahap Bermain Kooperatif (5-7 Tahun), pada tahap ini, anak mulai bermain dalam kelompok besar dan lebih berstruktur. Anak juga belajar mengikuti aturan, mengambil peran yang berbeda dan bekerja sama untuk mencapai keinginan bersama.

*Perkembangan moral terhadap anak usia dini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun