Mohon tunggu...
Safia Safitri
Safia Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Gelar merupakan seni pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Permendikbud Nomor 18 Tahun 2018: Mengapa PAUD Tanpa Tekanan Membaca, Menulis, dan Berhitung

29 Juni 2024   08:53 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:55 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Interaksi Sosial 

Mendorong anak untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka dalam aktivitas kelompok dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif secara bersamaan.

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik anak. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi: 

  • Memahami Kebutuhan Perkembangan Anak 

Orang tua dan pendidik harus memahami bahwa setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda dan tidak semua anak akan siap untuk belajar membaca dan berhitung pada usia yang sama.

  • Memberikan Dukungan dan Dorongan Positif

Memberikan dukungan dan dorongan yang positif serta menghindari tekanan yang berlebihan akan membantu anak merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar.

  • Menghormati Proses Belajar Anak

Menghormati proses belajar anak dengan membiarkan mereka belajar melalui eksplorasi dan bermain akan menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan efektif. 

Orang tua dan pendidik memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa proses belajar anak-anak berjalan dengan seimbang. Mereka perlu memahami dan menghormati ritme perkembangan setiap anak, memberikan dukungan yang positif, dan menciptakan suasana belajar yang menggembirakan. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya akan belajar membaca dan berhitung dengan efektif, tetapi juga akan mengembangkan rasa cinta belajar yang akan bertahan seumur hidup. 

Meskipun tujuannya jelas, implementasi Permendikbud Nomor 18 Tahun 2018 menghadapi berbagai tantangan. Banyak guru dan institusi PAUD yang masih berpegang pada metode pembelajaran tradisional yang berfokus pada keterampilan akademis. Selain itu, sebagian orang tua juga memiliki harapan yang tinggi terhadap pencapaian akademis anak-anak mereka sejak dini, yang seringkali dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang masa depan pendidikan anak. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya pelatihan dan sosialisasi yang menyeluruh bagi pendidik dan orang tua mengenai manfaat pendekatan holistik dan non-skolastik. Pendidik perlu dilatih untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang diamanatkan oleh Permendikbud, serta menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung.

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun