Film ini tidak akan sekuat ini tanpa akting para pemainnya. Oscar Isaac berhasil menghidupkan Adam sebagai seorang idealis yang penuh semangat, tetapi juga keras kepala. Ada momen di mana idealismenya terasa terlalu jauh dari kenyataan, dan Isaac mampu menunjukkan kompleksitas tersebut dengan sangat meyakinkan.
Sementara itu, Forest Whitaker sebagai Roger tampil sempurna sebagai politisi yang pragmatis dan penuh perhitungan. Karakternya bukan antagonis sederhana, melainkan seseorang dengan alasan yang masuk akal di balik tindakannya. Whitaker membuat kita, penonton, berpikir dua kali sebelum memihak salah satu tokoh.
Zendaya, dengan perannya sebagai Sophia, memberikan perspektif manusiawi yang sering terlupakan dalam konflik besar. Dia menjadi suara masyarakat biasa yang terdampak oleh keputusan besar para pemimpin. Meskipun perannya tidak sebesar Adam atau Roger, kehadirannya memberikan kedalaman emosional pada cerita.
Cerita yang Penuh Gagasan, tapi Kadang Terlalu Berat
Salah satu daya tarik utama Megalopolis adalah keberanian Coppola mengangkat tema-tema besar seperti keberlanjutan, teknologi, dan utopia. Dialog dalam film ini sering kali terasa seperti diskusi filsafat---dalam cara yang baik. Penonton diajak merenungkan isu-isu penting yang relevan dengan dunia saat ini, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan masa depan teknologi.
Namun, di sisi lain, ini juga menjadi tantangan. Tidak semua penonton mungkin siap untuk mencerna dialog panjang yang penuh teori dan visi besar. Di beberapa bagian, cerita terasa melambat karena terlalu banyak gagasan yang ingin disampaikan. Film ini mungkin akan lebih efektif jika beberapa subplot dipadatkan atau dihilangkan.
Musik yang Menghidupkan Jiwa Film
Hans Zimmer, sang maestro musik film, memberikan sentuhan magis pada Megalopolis. Dengan memadukan orkestra tradisional dan elemen-elemen elektronik futuristik, Zimmer menciptakan atmosfer yang mendukung cerita dengan sempurna. Adegan-adegan kunci, seperti pembangunan ulang kota atau perdebatan sengit antara Adam dan Roger, menjadi lebih mendalam berkat musik latar yang emosional.
Musik Zimmer tidak hanya menjadi latar belakang, tetapi juga "karakter" tersendiri dalam film ini, menambah kedalaman dan kekuatan emosional pada setiap adegan.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Megalopolis?