Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Geopolitics Specialist

Geopolitics, Democracy, Activism, Politics, Law, and Social Culture.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Politisi Sering Playing Victim?

7 Januari 2025   14:59 Diperbarui: 7 Januari 2025   15:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Politisi (Sumber: Surakarta Daily))

Sebagai contoh, dalam kampanye pemilu, narasi korban dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa politisi "berjuang melawan sistem" demi kepentingan rakyat. Hal ini sering kali berhasil membangun citra sebagai pemimpin yang berempati dan peduli.

2. Mengalihkan Perhatian dari Isu Utama

Ketika politisi menghadapi skandal atau kritik tajam, playing victim sering kali digunakan sebagai alat distraksi. Dengan menciptakan narasi bahwa mereka sedang diserang secara tidak adil, perhatian publik dapat dialihkan dari isu utama yang sedang mereka hadapi.

Contoh nyata dari fenomena ini adalah ketika seorang pemimpin yang sedang terlibat dalam skandal korupsi memosisikan dirinya sebagai korban konspirasi politik. Narasi ini sering digunakan untuk mengurangi tekanan publik dan memperlemah pengaruh kritik.

3. Memperkuat Basis Pendukung

Menurut Norris (2002), salah satu elemen penting dalam strategi politik adalah menjaga loyalitas basis pendukung. Dengan memainkan peran korban, politisi dapat memperkuat rasa solidaritas di antara pendukung mereka. Pendukung sering kali merasa bahwa serangan terhadap politisi favorit mereka adalah serangan terhadap identitas atau kelompok mereka.

4. Menyerang Lawan Politik Secara Tidak Langsung

Playing victim juga dapat digunakan sebagai cara untuk menyerang lawan politik secara halus. Ketika politisi memosisikan diri sebagai korban, mereka secara implisit menggambarkan lawan mereka sebagai pihak yang kejam, tidak adil, atau manipulatif. Strategi ini memungkinkan politisi untuk menyerang tanpa terlihat agresif.

5. Memanfaatkan Media Sosial

Di era digital, media sosial menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan narasi playing victim. Unggahan yang emosional, seperti video atau pernyataan yang menunjukkan bahwa politisi sedang "ditindas," dapat dengan cepat menjadi viral. Hal ini mempercepat penyebaran pesan mereka kepada khalayak luas dan meningkatkan dampak emosional narasi tersebut.

Dampak Strategi Playing Victim terhadap Politik dan Masyarakat

1. Polarisasi Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun