Hawking menyebut ilmuwan bisa mengetahui adanya zarah pembawa gaya, atau disebut juga zarah maya, karena efeknya bisa diukur.Â
Berikut ini adalah komentar Hawking dalam bukunya 'A Brief History of Time' (dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia, semoga pas dengan versi aslinya) mengenai zarah yang tidak dapat diamati itu:
"Zarah pembawa gaya tidak bisa dideteksi langsung oleh detektor zarah. Tapi kita tahu pembawa gaya itu ada karena efek yang bisa diukur," kata Hawking di halaman 100 versi terjemahan Gramedia cetakan 13, Februari 2022.
Hawking mencontohkan zarah pembawa gaya salah satunya adalah gravitasi, yang menyebabkan zarah-zarah di sekitar bumi dan matahari saling berinteraksi.Â
Lainnya, zarah pembawa gaya adalah gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya nuklir kuat.
Karena tidak dapat diamati (sekalipun pakai detektor) sebab sifatnya yang maya dan bukan materi, maka zarah pembawa gaya itu termasuk gaib, dan gaib yang ini wajib diyakini kebenarannya oleh para ilmuwan sebab sesuai dengan percobaan.
Ilmuwan sama saja mengingkari hasil risetnya jika mengingkari zarah pembawa gaya yang bukan materi ini.
Namun jangan sangka bahwa zarah pembawa gaya adalah Tuhan, seperti yang kadang disebut Ilmuwan sebagai 'Partikel Tuhan' (boson). Itu hanyalah 'sesuatu' yang dapat menghasilkan efek bagi zat lain walau tidak ada wujudnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H