Soal Wadas misalnya, Ganjar menyelasaikan masalah dengan cara membujuki masyarakat, dengan suatu kehalusan dan tata krama: bermalam di rumah warga, disertai ganti rugi.
Bukannya dia menjadi panglima dalam mengusut kriminalisasi terhadap rakyat yang menuntut hak, kala berhadapan dengan aparat.Â
Ganjar tidak memiliki komitmen ideologis terhadap rakyat yang mempertahankan tanahnya. Dalam hal ini rakyatlah yang salah, harus diupayakan bagaimana caranya supaya mereka mau serahkan tanahnya, tidak ada diskusi.
Serta Prabowo-Gibran, komitmen ideologis apa yang diharapkan dari Capres dan Cawapres bekingan kekuasaan ini?Â
Prabowo-Gibran tidak akan bisa beri penjelasan secara tuntas atas kesimpulan rakyat bahwa mereka berdua merupakan hasil dari malpraktik kekuasaan melalui Ketua MK.
Begitupun dengan Cawapres Muhaimin serta Mahfud MD, keduanya bukan merupakan representasi ideologi tertentu, melainkan hadir sebagai tokoh yang akan bersikap teknis.
Walhasil tindakan Capres dan Cawapres kita hari ini tidak mewakili ideologi tertentu. Islamisme, Sosialisme-Marhaenisme, Nasionalis, melebur ke dalam 3 paslon secara kolektif dan bergantian.
Selanjutnya, mereka akan tampil sebagai tokoh yang berpikir dan bekerja secara teknis.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H