Padahal antara Nuh (Dynisos) dengan Gilgamesh saling bertemu--dalam versi sejarah pengajaran kuno--dan Nuh adalah alasan mengapa Gilgamesh bisa mendapatkan kembang serupa mawar di dasar Atlantis, supaya kembali muda, meskipun ia segera mati sebelum benar-benar memanfaatkan kembang itu. Tetapi Gilgamesh lebih beruntung, dengan umur lebih panjang ketimbang Enkidu.
Kelak dari Dyonisos, makhluk di atas bumi berevolusi menuju ke kesadaran yang berpusat pada pikiran. Kelak, setelah era Dyonisos, evolusi kesadaran bergerak ke zaman Tower of Babel, di sana ada Abraham yang menghadapi Nimrod (Raja Namruz), lalu kita akan melihat bagaimana kesadaran itu menjadi lebih agung di zaman Islam, di tangan Muhammad. Walaupun zaman Islam bukanlah yang terakhir di buku itu.
***
Bersambung ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H