Benar, momentum lebaran adalah sangat penting untuk kita yang berkeyakinan Islam, hanya itu terlihat berlebihan dan terlihat kita tidak bersabar, menjadi orang egois. Padahal hanya beberapa kali saja kebijakan ini bertujuan agar angka covid-19 di negara kita tidak bertambah dan semakin parah efeknya.
Tetapi nasi sudah jadi bubur, kebijakan itu tidak berdaya. Sebagian dari kita memilih untuk tetap mudik dan berlibur lebaran bersama kelaurga di kampung atau di rumah mereka. Dan hal besar pun terjadi, kita tidak bisa nafikkan kenyataan ini bahwa angka covid-19 ini melonjak pasca lebaran mudik
Hal ini bukan berarti kita menyalahkan antara sesama kita sebagai umat muslim, tetapi lebih kepada kita yang terlalu keras kepala dan melawan langkah bijak pemerintah untuk mengurangi terjadinya penambahan angka covid-19
Hal lainnya yang perlu kita sadari adalah saat ini, angka kasis covid-19 pada bulan Juni 2021 ini terbilang sangat tinggi, sangat signifikant peningkatannya. Dari kasus yang bertambah ini, barulah mengetuk hati kita bahwa ternyata melanggar dan melawan aturan atau pun sebuah kebijakan yang itu sifatnya adalah kebaikan itu ternyata hasilnya tidak baik.
Kini baru kita sadar, tetapi sudah terlambat. Angka yang tinggi itu tidak bisa turun tiba-tiba setelah kita tersadar seperti bangun dari tidur. Angka yang tinggi ini bisa berkurang lagi ketika kita butuh beberapa bulan penenganan, dikerakhan seluruh tenaga medis, petugas kesehatan disejumlah wilayah NKRI barulah angka itu bisa berkurang
Analisanya sangat sederhana bagi hemat penulis, pemerintah membuat aturan atau sebuah kebijakan yang sifatnya emergensi berarti pemerintah sudah membaca semua peta kemungkinan jika tidak begitu, maka akan terjadi penambahan angka kasus yang signifikan
Namun yang pemerintah dapat adalah masyarakat sipil yang membangkang dengan aturan, melawan dengan kebijakan yang pemerintah sodorkan demi kebaikan bersama, demi menekan angka covid-19 agar indonesia cepat selamat dari bencana mematikan ini
Kapal Sudah Berangkat, Anda Terlambat !
Kemarin aku baca lagi beberapa artikel terkait peningkatan angka kasus covid-19 di negara kita ini, hal ini miris. Banyak asumsi yang datang menikam dada pemerintah indonesia, sebagiannya lagi dalam bentuk hujatan dan anggapan minring bahwa pemerintah tidak mampu kendalikan hal ini
Pernyataan-pernyataan aneh kadang datang setelah mereka puas karena melawan, entahlah. Sekali lagi saya tekankan tidak kebijakan pemerintah (sebagai Pelayan Publik) akan mencelekai masyarakatnya.
Hal ini tentunya berbeda perspektif soal kebijakan dalam hal aturan misalkan kemarin RUU Ciptakerja dan atau sejenis atiran lainnya yang dianggap menyengsarakan sebagian kalangan.