Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komplikasi Eforia (Di Kota Jakarta)

1 Desember 2017   05:12 Diperbarui: 1 Desember 2017   06:00 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan menurut data BPS 2011, jumlah penduduk Jakarta adalah 10.187.595 jiwa. Meningkatnya angka tersebut, bukan hanya penduduk jakarta saja, angka ini bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok.

Maksudnya pertambahan jumlah penduduk berdampak pada tingkat kemacetan, kekacauan, konflik dan lainnya. Selain itu, orang yang migrasi ke kota jakarta sendiri membutuhkan tempat tinggal, pembangunan rumah tinggal paling pertama menjadi target.

Sehingga terjadilah penjualan rumah tinggal dengan harga mahal dan berimbas pada penduduk asli jakarta tidak mampu memiliki rumah tinggal dengan harga mahal. 

Disinilah letak pergeseran status dari masyarakat asli menjadi terasing di daerahnya sendiri, koflik, pemulung, kemiskinan, kemacetan, pengangguran adalah bentuk dari Komplikasi eforia kehidupan kota yang berlebihan menurut hemat saya. 

Mengapa terjadi komplikasi eforia berlebihan di kota jakarta? 

Suatu daerah memiliki luas batas yang ditentukan secara geografis dalam sebuah administrasi baku. Komplikasi eforia terjadi disebabkan oleh faktor luas wilayah yang tidak mampu menampung pandatang baru ke kota jakarta. 

Untuk luas Jakarta memiliki sekitar 661,52 km (lautan: 6.977,5 km), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa.

Dari luas wilayah dan jumlah penduduk jakarta tersebut di tambah dengan jumlah migrasi setiap bulan atau tahun tentunya berdampak pada penyempitan ruang tinggal. 

Apalagi dari sisi lainnya, Kota jakarta adalah tujuan wisata pertama yang akan menjadi target imigrasi atau ketertarikan sendiri karena merupakan satu kota metropolitan urutan kedua dunia dan terbesar di Asia Tenggara.

Aktivitas kota jakarta adalah ciri aktivitas kota dengan tingkat yang berbeda dengan kota lain, pertanian tidak lagi beraktivitas dijakarta karena perkara lahan. Sehingga dari segi metropolitan tentunya kota jakarta menjadi pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, 

Selain itu, di jakarta adalah industri dan pusat pemerintahan (Ibu kota) negara indonesia degan kedua bandara udara terbesar Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma dan pintu pelayaran terbesar - periok, sunda kelapa dan ancol. Tingkat kedatangan orang dari luar daerah kekota jakarta adalah hampir seluruh suku di indonesia pada setiap hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun