Kalau yang sudah terlanjur membuka mesin pencarian, kurang lebih tema yang keluar pada saat dienter adalah tema tentang berita terkait dan pada umummnya kurang lebih seperti ini temannya.
Pada time line yang di tampilkan hampir sama: Yakni hoax registrasi kartu prabayar. Kalau pun ada berita yang benar adalah tentang imbauan Kemkominfo dan Operator.
Nah, tema berita tersebut ditambah informasi hoax yang kita sendiri dan masyarakat temukan baik via Wa, fb, BBM dll menambah kekhawatiran dan terjadilah proses banding membanding perkara benar tidaknya informasi tersebut.
Begitu timbang menimbang tidak pun mendapat solusi maka imbasnya adalah pernyataan dan ikut serta meneruskan informasi yang sebenarnya kita sendiripun belum mendapat jawaban apakah informasi ini benar atau tidak.
Sehingga dari 100 orang yang belum menjawab ini logikanya jika pada waktu bersamaan setelah membaca, menelaah, dan timbang menimbang tak menemukan jawaban lalu menyebarkan lagi ke teman secara pribadi atau via grup. Apa yang terjadi selanjutnya?
100 angka diatas akan bertambah menjadi 200 via komunikasi pribadi dan 100 akan berkembang menjadi 1000, 2000, dan 3000 dan angka yang lebih besar lagi jika informasi di sebarkan via grup. Fantastis kan?
Dalam hitungan detik angka bertambah menjadi angka dengan jumlah yang besar dan dengan sendirinya akan membunuh, menutup dan serta menciptakan pola pikir negatif terhadap kebenaran dari informasi Registrasi Kartu Prabayar dari sumbernya sendiri, Kemkomimfo dan Operator.
Sampai disini, melihat hal tersebut dari dua sisi sudah kita lewati. Lalu jawaban tentang benar tidaknya apakah sudah dapat kita jawab sendiri?
Kita, boleh lanjut lagi kebagian selanjutnya. Bagian ini buat saya adalah vital perkara tak berujung dan menyita isi kepala dari kita dan publik.
Dominasi kekuatan
Perkara registrasi kartu tidak akan bisa terjawab mana kala yang kita lihat adalah sisi politis seperti isi dari beberapa info hoax yang kita dapat melalui media sosial.Â