Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengintip dibalik Makna Puisi Pablo Neruda

11 Oktober 2017   04:14 Diperbarui: 11 Oktober 2017   04:30 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna ini terlalu tersirat dan dalam, tempat sebuah kejadian hanya sebagai kenangan, tidak ada lagi yang terulang, kembali atau berputar seperti roda masa. Maka yang ditemukan adalah duka, pilu dan sedih, tidak ada yang mampu menanggung beban suatu kepergian. 

dalam diriku, mencekik hatiku yang sekarat

ah, barangkali siluetmu tak pernah larut di pantai

Barangkali kelopak matamu tidak pernah berdenyar

di bentang jarak yang hampa

Antara dirinya dan kekasih, alam dan cinta. Berbatas dengan waktu, wujud adalah kenyataan. Begitu semua menjadi tak berwujud, tidak lah mungkin berubah menjadi keindahan. 

Jangan pernah tinggalkan aku sedetikpun sayang

Karena jika terjadi, kau akan terlanjur begitu jauh

aku akan mengembara, melantur di seluruh penjuru bumi

bertanya-tanya apakah kau akan kembali?

apakah kau akan meninggalkanku disini meregang mati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun