Mohon tunggu...
Marsadi Adam
Marsadi Adam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya seorang pemuda biasa yang sangat suka sekali dengan sastra dan suka sekali menulis. Walaupun saya baru mengenal beberapa karya sastra, tetapi tubuh saya akan selalu merinding ketika karya sastra masuk masuk ke tubuh saya melalui mata dan telinga saya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membedah Citra Tokoh Rina dalam Novel "La Barka"

20 Juli 2024   17:50 Diperbarui: 20 Juli 2024   18:53 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rina juga merupakan sosok yang suka mengamati sekitarnya dan selalu mendengarkan daripada berbicara. Hal tersebut dapat kita lihat pada kutipan yang terdapat dalam novel, yaitu:

“Dari kecil mula aku diberkati oleh Tuhan untuk lebih banyak melihat dan mendengarkan daripada berbicara. Dan aku melihat serta mendengarkan kelilingku baik-baik. Kehidupan yang kulihat membikin aku mengetahui adanya berbagai kemungkinan bagi seseorang, tergantung kepada nasib maupun takdir, itu hanyalah salah satu cara untuk menamakannya.”

Sebagai seorang wanita, sosok Rina digambarkan sangat menyukai dengan pakaian bagus beserta barangnya. Tokoh ini juga digambarkan sangat menyukai anak-anak. Hal ini bisa kita lihat pada kutipan yang terdapat dalam novel, yaitu:

“Aku terlalu suka kepada barang-barang bagus, pakaian kawan-kawanku di sekolah yang elok dan tentulah berharga. Aku terlalu suka kepada kanak-kanak. Aku akan sangat gembira, jika pada suatu hari aku dapat memeluk seorang anak kepunyaanku sendiri. Akhirnya aku bermimpi memiliki kehidupan rumah tangga yang belum pernah kukenal.”

Di masa mudanya, Rina tidak suka dikekang dan ia sangat suka dengan kebebasan. Bukti kutipannya, yaitu:

“Yang kukecap hingga waktu itu adalah suasana hening dari seluruh gedung yang kadang-kadang dipecahkan hanya oleh gerisik-gerisik baju panjang para suster, lonceng ruang ibadah, suara bergumam dari bilik-bilik pribadi yang sedang mengucapkan doa-doa. Mereka mengasihiku. Tetapi aku tidak hanya memerlukan kasih seperti yang mereka berikan: keras dan tertutup. Mereka tidak mengenal hatiku yang kadang-kadang ingin terbang menjelajahi kesenangan-kesenangan anak muda.”

Dilanjutkan dengan kutipan:

“Sejak itu, semenjak keluar dari biara dan hidup dengan kesanggupanku sendiri di kota lain, aku mulai memiliki kesenangan yang lebih bebas. Menonton film Bersama teman, berpiknik dengan kawan-kawan sekantor, kemudian perkenalanku dengan calon suamiku yang waktu itu sedang berkunjung ke Indonesia.”

Selain itu, tokoh Rina digambarkan sebagai seorang wanita dewasa yang sudah mempunyai seorang anak. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan yang terdapat dalam novel, yaitu:

“Kupandangi anakku. Di tangan kanannya dia memegang beruang mainan yang didekapkan ke dadanya.”

Tokoh ini juga digambarkan sebagai sosok yang ingin selalu menyendiri, tetapi keadaan yang dia alami tidak membiarkan keinginan itu terwujud. Hal tersebut dapat kita lihat pada kutipan yang terdapat dalam novel, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun