Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebut pandemi virus corona (COVID-19) menciptakan krisis ekonomi yang parah. Bahkan lebih buruk daripada krisis keuangan global 2008.Â
"Tidak pernah dalam sejarah kita menyaksikan ekonomi dunia terhenti," kata Georgieva pada konferensi pers di kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss.Â
Presiden Jokowi sendiri telah menginstruksikan untuk mengalokasikan dana khusus penanganan virus corona atau covid-19 sebesar Rp405,1 triliun. anggaran tersebut dialokasikan untuk sejumlah aspek untuk penangangan virus yang tengah mewabah tersebut, antara lain: Rp75 triliun untuk bidang kesehatan, Rp110 Triliun untuk social safety net (jaring pengaman sosial), Rp70, 1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR, Rp150 triliun dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk restrukturisasi kredit dan penjaminan serta pembiayaan untuk UMKM dan dunia usaha menjaga daya tahan dan pemulihan ekonomi.Â
Sebuah kebijakan yang patut diapresiasi. Dan pada akhirnya bangsa ini perlu mengambil hikmah kepemimpinan nasional yang hari-hari terus menampilkan kelemahannya. Para pemimpin itu tumbuh, mereka tidak dibuat, nasihat Peter F. Drucker.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H