Mohon tunggu...
Sabrina Yudhistira Jumiranto
Sabrina Yudhistira Jumiranto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

43223110015 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB1-Integritas Sarjana dan Optimalisasi Perkembangan Moral Kohlberg's

12 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 12 Oktober 2024   11:27 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Mengambil Tanggung Jawab atas Kesalahan

Mengakui dan bertanggung jawab atas kesalahan adalah aspek penting dari integritas. Ketika seseorang bersedia mengakui kesalahan dan belajar dari pengalaman, hal ini menunjukkan keberanian dan kejujuran. Tindakan ini menciptakan budaya di mana orang lain merasa aman untuk mengakui kesalahan mereka yang memperkuat kepercayaan di antara anggota tim atau komunitas.

Budaya yang mendukung pengakuan kesalahan meningkatkan keterbukaan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain, sehingga mendorong kolaborasi dan inovasi. Selain itu, dengan menganalisis kesalahan, individu dan kelompok dapat mengembangkan strategi untuk mencegah kesalahan serupa di masa depan, memperkuat komitmen terhadap integritas dan mendorong pertumbuhan pribadi serta profesional.

4. Menghargai Pendapat dan Keputusan Orang Lain

Integritas juga tercermin dalam kemampuan untuk menghargai dan menghormati pendapat serta keputusan orang lain. Ini melibatkan keterampilan mendengarkan dan terbuka terhadap perspektif yang berbeda. Dengan menciptakan suasana di mana orang merasa dihargai dan didengar, kita tidak hanya membangun hubungan yang lebih baik tetapi juga mendorong kolaborasi dan saling menghormati.

Situasi ini pada gilirannya akan memperkuat integritas dalam lingkungan kerja atau komunitas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun kolektif, kita dapat membantu menciptakan budaya integritas yang kuat di sekitar kita.

Optimalisasi perkembangan moral berdasarkan teori Lawrence Kohlberg memerlukan pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan, karena teori ini menekankan bahwa perkembangan moral terjadi melalui tahap-tahap yang lebih kompleks seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman seseorang. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan moral menurut Kohlberg, yaitu:

1.Memberikan Pengalaman Moral yang Beragam

Untuk mempercepat perkembangan moral, individu perlu dihadapkan pada berbagai situasi moral yang kompleks, baik melalui dilema etis nyata maupun skenario hipotetik. Diskusi kelompok tentang dilema ini mendorong pemikiran kritis dan mempertimbangkan dampak keputusan terhadap orang lain.

Refleksi setelah pengambilan keputusan membantu individu memahami nilai-nilai etika dan meningkatkan kesadaran diri. Dengan cara ini, mereka dapat beralih dari penalaran moral yang sederhana ke yang lebih kompleks, mengintegrasikan prinsip universal dan keadilan. Pengalaman ini juga membangun empati dan rasa tanggung jawab sosial, mendukung pengembangan karakter dan integritas moral yang lebih kuat.

2.Menerapkan Dilema Moral dalam Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun