Asrama berperan besar dalam pembentukan karakter santri. Di sini, santri dilatih dan dibentuk untuk menjadi pribadi dan insan yang bertaqwa, bertanggung jawab serta disiplin didalam setiap amal perbuatannya. Kehidupan bersama di asrama juga menjadi sarana penting untuk memperkuat ikatan sosial dan keimanan para santri.
Manajemen Keuangan dan PembiayaanÂ
Pembiayaan operasional Pondok Pesantren ICMM didukung oleh SPP santri yang didapatkan setiap bulannya dan donasi dari para donatur dan muhsinah. Pesantren juga mengalokasikan dana zakat maal untuk membantu santri yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sistem akuntabilitas keuangan diterapkan dengan melaporkan penggunaan dana secara rutin kepada Yayasan, sehingga transparansi dan kepercayaan para donatur dapat terjaga.
Mengenai biaya pada Pondok Pesantren ICMM ini relatif murah dan terjangkau, sehingga bagi semua kalangan bisa menyekolahkan anak-anak mereka di Pondok Pesantren ini. Biaya Administrasi Pondok Pesantren ICMM bisa dilihat sebagai berikut:
Biaya Pendaftaran:Rp.200.000
Biaya Daftar Ulang: Putra (Rp.3.500.000), Putri (Rp.3.200.000)
SPP: Rp.650.000
Biaya Pendaftaran Ulang sudah mencakup Ranjang, Kasur, Almari, Buku Pelajaran, Seragam KBM (2 Pasang), Seragam Karate, dan Almamater.
Manajemen Sarana dan Prasarana
Pondok Pesantren ICMM terus berupaya mengembangkan fasilitas seperti asrama, masjid dan ruang kelas. Tantangan geografis dekat dengan Gunung Merapi dihadapi dengan mematuhi arahan pemerintah terkait keselamatan. Upaya peningkatan kenyamanan mencakup pemeliharaan fasilitas air, listrik, dan sanitasi, serta evaluasi berkala terhadap kebutuhan santri.
Dalam upaya menjaga fasilitas pesantren tetap optimal, perawatan dilakukan secara berkala. Pesantren juga menerapkan kebijakan kebersihan dengan sistem piket santri. Untuk menjaga keamanan, dipasang CCTV di setiap kamar asrama, dan kenyamanan dijaga dengan menyediakan tempat tidur serta fasilitas dasar yang memadai.
Manajemen Komunikasi dan Kemitraan
Untuk menjaga komunikasi efektif, pesantren mengadakan rapat rutin, pengajian, dan pertemuan rutin dengan wali santri. Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube digunakan untuk menyampaikan informasi kegiatan pesantren. Pesantren juga membuka ruang bagi kritik dan saran dari wali santri, serta aktif menjaga hubungan baik dengan Masyarakat dan lembaga lain melalui program santunan.