Pesantren selalu berupaya berinovasi dalam pengelolaan pendidikan, seperti mengintegrasikan kurikulum Teknologi Informasi (IT) untuk menjawab tantangan digitalisasi. Pesantren beradaptasi dengan kebijakan pemerintah terkait pendidikan pesantren, selama tidak bertentangan dengan syariat.
Pesantren juga mendukung pengembangan potensi dan minat bakat santri, dimana mereka diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka dengan diikutsertakan dalam berbagai lomba, seperti Lomba MTQ, Lomba Kejuaraan Karate, Lomba Mapsi dan lain-lainnya. Pesantren juga melakukan pendampingan dan pembimbingan dalam mempersiapkan lomba-lomba tersebut.
Manajemen Pengasuhan dan Keasramaan
Pengasuhan di Pondok Pesantren ICMM tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter santri. Sistem pengasuhan dirancang untuk melatih kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab santri dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kegiatan belajar dilakukan pada pagi hingga siang hari, sementara sore hari diisi dengan aktivitas ekstrakurikuler, seperti karate, berenang. Pengasuh atau wali asuh memainkan peran penting dalam memandu santri di luar kelas, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Pondok Pesantren ICMM menerapkan sistem reward dan punishment untuk menjaga kedisiplinan. Santri yang melanggar tata tertib akan diberikan sanksi, sementara yang berprestasi diberikan penghargaan. Bentuk komunikasi antara pengasuh dan wali santri dijaga melalui laporan perkembangan secara berkala dan keterbukaan terhadap kritik serta saran.
Dalam menangani konflik antar santri atau antara santri dan pengajar, pesantren mengutamakan pendekatan tabayun (klarifikasi) dan penyelesaian masalah bersama dengan bimbingan pengasuh.
 Setiap masalah yang muncul di antara santri diselesaikan dengan cara musyawarah dan bimbingan oleh pengasuh, sementara program pembinaan rutin di asrama dan pemberian nasehat oleh setiap pengasuh kamar pada setiap waktu halaqah Tahfiz bertujuan meningkatkan spiritualitas dan solidaritas. Untuk pelanggaran tata tertib, diterapkan sanksi yang sesuai tingkatannya, sementara pelanggaran berat dapat berujung pada pengeluaran dari pesantren.
Kehidupan di asrama diatur dengan jadwal piket untuk menjaga kebersihan dan keamanan, termasuk pengawasan CCTV selama 24 jam di setiap kamar. Untuk masalah kebersihan, santri dijadwalkan melaksanakan piket dua kali sehari.Â