Mohon tunggu...
Sabila PutriAnnafi
Sabila PutriAnnafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Iklan

What breaks your heart, opens your eyes.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Iklan dan Masyarakat, Dekat Tanpa Sekat

19 April 2020   10:00 Diperbarui: 19 April 2020   10:00 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riset pada tahun 2017 yang dilakukan oleh Opera, menyatakan bahwa sepertiga dari pengguna internet di Indonesia tidak menyukai adanya iklan di internet. Dinyatakan bahwasanya kurang lebih 32% pengguna internet di Indonesia memasang fitur pencegah iklan, atau dinamakan adblock (Panuju,2018-191). Hal ini juga berarti, tanpa adanya sebuah pelanggaran etika periklanan pun, banyak masyarakat yang kurang menyukai adanya iklan bermunculan di Internet. Tentu saja, ketika sebuah iklan melanggar etika periklanan, yang terjadi pada masyarakat adalah bertambahnya masyarakat yang tidak menyukai iklan. Dengan demikian, dapat dilihat bahwasanya Etika Pariwara Indonesia (EPI) tidak dibuat tanpa alasan yang jelas.

Biodata

whatsapp-image-2020-04-10-at-16-11-49-5e9bbd4d097f364d9e647732.jpeg
whatsapp-image-2020-04-10-at-16-11-49-5e9bbd4d097f364d9e647732.jpeg
Sabila Putri Annafi, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun