Mohon tunggu...
Salsabila Angela
Salsabila Angela Mohon Tunggu... Freelancer - Research & Development

A motivated and logical person dedicated to developing the strategic plans, researching, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Iklan Burger King Family Friendly, Bentuk dari Usaha Core Nation?

22 November 2020   05:46 Diperbarui: 22 November 2020   18:38 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burger King? Paket Chicken?

Baik, kali ini kita akan sedikit membahas mengenai iklan salah satu makanan cepat saji asal Amerika Serikat yakni Burger King. 

Sejarah

Pertama-tama, kita ulik dulu asal usul rantai Restoran Hamburger ini. Didirikan sejak tahun 1953, perusahaan Insta-Burger King berkantor di Unincorporated Miame-Dade County, Florida, Amerika Serikat. 

Insta-Burger King pernah mengalami kesulitan pada tahun 1954, lalu datanglah Miami David Edgerton dan James McLamore yakni dua waralaba yang berasal dari kota Miami. Mereka membeli perusahaan Insta-Burger King ini kemudian menamainya sebagai Burger King.

Burger King banyak menghadirkan berbagai variasi iklan yang menarik perhatian konsumen ataupun masyarakat. Burger King juga termasuk pelopor periklanan yang kita tahu sebagai produk tie-in

Di tahun 1994, Burger King menjadi sponsor Disney, kemudian melakukan tanda tangan kontrak promosi dengan berbagai film top pada masa itu, yakni Beauty and the Beast, Aladdin, Toy Story, The Lion King, dan Pokemon. 

Perusahaan fast food restaurant asal Amerika Serikat ini memiliki slogan pada iklan yang ditampilkannya, yaitu “Have it Your Way” yang mana slogan tersebut telah berubah menjadi “Be Your Way”. 

Tentu saja tagline atau slogan yang dikemas ini memiliki makna kuat bagi konsumen di seluruh dunia, karena definisinya yang sederhana, mudah dipahami, dan secara tidak langsung mengingatkan masyarakat bahwa mereka dapat memesan apa saja yang diinginkan dan dapat hidup seperti yang diinginkan.

Iklan Burger King di Mexico dan Indonesia 

Saya akan memberi dua contoh iklan Burger King di dua negara semi periferi yakni Mexico dan Indonesia sebagai representasi dari usaha core nation (Amerika Serikat) dalam menjadikan produknya hingga akhirnya dapat mendunia.

Ya walupun seperti yang kita tahu, Burger King pada abad ini telah menjadi makanan cepat saji yang banyak dikonsumsi masyarakat di berbagai dunia. Namun tetap saja, Burger King terus mengembangkan promosi menu produk terbarunya melalui iklan-iklan yang ditayangkan dalam bentuk video maupun copywriter-based.



Dalam buku McPhail (2014) menyatakan bahwa perusahaan iklan komersial adalah suatu hal yang biasa berkembang di lingkungan perusahaan, yang mana dalam menggerakkan pasar ini memerlukan adanya iklan supaya layanan perdagangan barang dan jasa dapat berjalan baik di pasar domestik maupun global. 

Kita dapat melihat pada kedua tayangan video iklan Burger King tersebut, yang pertama yakni iklan Burger King di Mexico berjudul “Burger King Cows Menu Mexico” dimana iklan ini menayangkan seorang anak kecil bermain gitar dan menyanyi, kemudian diikuti anak-anak lain yang menjadi pengiring dengan menari, terdapat taman bermain anak-anak, wahana kereta berwujud Burger, dan terdapat pula sapi-sapi yang tampak bahagia. 

Hal ini menunjukkan  usaha dari Burger King sendiri dalam menayangkan suatu produk iklan makanan yang dikemas menyenangkan bagi anak-anak kecil. Dengan begitu, akan semakin banyak anak-anak yang tertarik untuk membeli Burger King. 

Menurut saya, iklan makanan cepat saji tidak harus dikemas dengan menampilkan visual produknya saja, namun juga dapat disajikan dalam wujud iklan layanan masyarakat yang menghadirkan suatu pesan sosial bagi khalayak ataupun iklan dengan menyajikan lirik jingle, yang dapat membuat penontonnya bernyanyi bersama. 

Dengan demikian, masyarakat akan lebih mengingat produk tersebut melalui nyanyian singkat pada iklan produk.

Selanjutnya, kita amati tayangan iklan Burger King kedua yakni iklan Indonesia.. Kita dapat menyaksikan bahwa ada seorang ibu dan anak yang mengunjungi salah satu tempat Burger King lalu memesan menu “king’s chicken”.

Dalam iklan tersebut, ketika sang ibu ingin mengeluarkan uang dari tas-nya, anaknya kemudian menawarkan traktiran kepada ibunya lalu anak tersebut mengeluarkan uang dari dalam tempat tabungannya. 

Pesan dari iklan ini bermaksud untuk memberitahu penonton bahwa harga satu paket menu king’s chicken di Burger King termasuk dalam kategori murah karena anak kecil mampu untuk membayarnya  dengan uang sendiri hasil menabung. 

Dengan uang Rp 19.000 kita sudah dapat menikmati satu paket menu king’s chicken dan pastinya kenyang. Iklan tersebut jika kita kaji lagi juga menunjukkan bentuk dari family friendly karena memperlihatkan seorang anak dan ibu yang makan bersama, dengan anaknya yang masih memakai seragam, yang mana ini kemungkinan merepresentasikan anak tersebut baru saja pulang dari sekolah dengan dijemput ibunya, kemudian mereka berdua mampir di Burger King untuk makan siang. Iklan ini tentu saja dapat memengaruhi anak dan ibu dalam mempertimbangkan Burger King sebagai tempat makan yang terjangkau karena terdapat menu paket yang sering melakukan dikson. 

Kedua tayangan produk Burger King dari Mexico dan Indonesia masing-masing ditayangkan dengan menggunakan bahasa nasional negara tersebut. Meskipun pada iklan Burger King Mexico sebagian teks menggunakan Bahasa Inggris. 

Mengapa iklan Burger King di Indonesia tidak memakai Bahasa Inggris padahal kita juga mengenal Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional? 

Hal ini dikarenakan Burger King mencoba untuk menyesuaikan Indonesia sebagai negara semi-periferi yang sebagian besar masyarakatnya lebih sering berinteraksi dan mendengarkan iklan dalam Bahasa Indonesia daripada menggunakan Bahasa Inggris. 

Penggunaan bahasa ini juga dimaksudkan agar segmen pasar Burger King mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta mampu dipahami dengan mudah.

Burger King juga sempat membuat heboh masyarakat karena iklan gratisnya  mempromosikan produk-produk pesaingnya di tengah masa pandemi sekarang ini. Iklan gratis tersebut tentu saja menuai banyak pujian dan respon positif dari masyarakat Indonesia kepada Burger King sendiri. 

Masyarakat ikut bersimpati atas apa yang dilakukan Burger King ini, karena iklan gratis tersebut merepresentasikan niat baik dalam situasi pandemi yang mana sesama perusahaan harus sama-sama menguatkan. 

Sebenarnya, strategi iklan seperti ini sudah sering diterapkan oleh negara-negara di barat guna mengambil hati masyarakat atas kebaikan  produk dalam turut memasarkan pesaingnya.

Dapat kita simpulkan bahwa Burger King sebagai produk makanan cepat saji asal Amerika Serikat (core nation) mampu melakukan berbagai hal untuk memasarkan produknya di mata global. Hal ini dibuktikan dengan berbagai tayangan iklan negara core mampu menarik perhatian masyarakat di negara semi periferi maupun periferi. 

Produk iklan makanan cepat saji asal Amerika Serikat memang selalu unik dan penuh dengan makna sosial, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat dunia saat menyaksikannya.

Sumber 

McPhail, T. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends. Fourth (4th) UK: Willey Blackwell

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun