Kedua tayangan produk Burger King dari Mexico dan Indonesia masing-masing ditayangkan dengan menggunakan bahasa nasional negara tersebut. Meskipun pada iklan Burger King Mexico sebagian teks menggunakan Bahasa Inggris.Â
Mengapa iklan Burger King di Indonesia tidak memakai Bahasa Inggris padahal kita juga mengenal Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional?Â
Hal ini dikarenakan Burger King mencoba untuk menyesuaikan Indonesia sebagai negara semi-periferi yang sebagian besar masyarakatnya lebih sering berinteraksi dan mendengarkan iklan dalam Bahasa Indonesia daripada menggunakan Bahasa Inggris.Â
Penggunaan bahasa ini juga dimaksudkan agar segmen pasar Burger King mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta mampu dipahami dengan mudah.
Burger King juga sempat membuat heboh masyarakat karena iklan gratisnya  mempromosikan produk-produk pesaingnya di tengah masa pandemi sekarang ini. Iklan gratis tersebut tentu saja menuai banyak pujian dan respon positif dari masyarakat Indonesia kepada Burger King sendiri.Â
Masyarakat ikut bersimpati atas apa yang dilakukan Burger King ini, karena iklan gratis tersebut merepresentasikan niat baik dalam situasi pandemi yang mana sesama perusahaan harus sama-sama menguatkan.Â
Sebenarnya, strategi iklan seperti ini sudah sering diterapkan oleh negara-negara di barat guna mengambil hati masyarakat atas kebaikan  produk dalam turut memasarkan pesaingnya.
Dapat kita simpulkan bahwa Burger King sebagai produk makanan cepat saji asal Amerika Serikat (core nation) mampu melakukan berbagai hal untuk memasarkan produknya di mata global. Hal ini dibuktikan dengan berbagai tayangan iklan negara core mampu menarik perhatian masyarakat di negara semi periferi maupun periferi.Â
Produk iklan makanan cepat saji asal Amerika Serikat memang selalu unik dan penuh dengan makna sosial, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat dunia saat menyaksikannya.
SumberÂ
McPhail, T. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends. Fourth (4th) UK: Willey Blackwell