“Ada apa?” tanya Zebra. “Aku ingin naik sepeda ke sekolah. Akan tetapi, kakiku tidak bisa mengayuh karena terlalu pendek.”
Zebra pun mengusulkan agar mereka mencari solusinya bersama-sama.
Pertama-tama, mereka memperhatikan semua jenis sepeda milik para murid di sekolah.
“Mungkin kakimu bisa mengayuh kalau pakai sepeda bebek yang kecil? Usul Zebra. “Ide yang bagus!” kata Bebek. Namun, Badak Kecil hanya menatap sekilas sepeda milik bebek, lalu menggeleng. “Sepeda ini terlalu kecil. Karena badanku berat, bisa-bisa sepedanya patah saat kududuki.”
Setelah itu, Monyet membunyikan lonceng. “Bagaimana kalau kamu mencoba sepeda milik Bangau? Kalian berdua memiliki tinggi yang sama.”
“Ide bagus!” ujar Bangau. “Tetapi kamu harus menurunkan tempat duduknya dulu.” Badak Kecil pun setuju untuk mencobanya.
Badak Kecil merendahkan tempat duduknya. Lalu, ia sadar kalau setang sepedanya terlalu tinggi! Ia pun menurunkan setang sepedanya, tetapi ia masih tak dapat menjangkau pedalnya.
Badak Kecil punya ide lain. “Kalau pedalnya masih terlalu rendah, bagaimana kalau kita naikkan? Kalian mau membantuku?” tanya Badak Kecil pada teman-temannya. “Ide yang bagus!” mereka menjawab serempak.
Setelah mencoba sepeda milik Bangau, Badak Kecil dan teman-temannya bekerja sama membuat sepeda yang pas untuknya.
Mereka memastikan tempat duduknya, setangnya, serta pedalnya sesuai dengan ukuran badannya. Akhirnya, Badak Kecil punya sepeda yang benar-benar pas!
Keesokan paginya, Badak Kecil mengayuh sepedanya ke sekolah dengan riang gembira bersama teman-temannya.