Mohon tunggu...
Sabil Risaldy
Sabil Risaldy Mohon Tunggu... -

Si Pemulung Kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Trilogi Rindu

31 Juli 2013   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Inilah kisah bisu sepenggal hati

yang menjelajah kesadaran diri,

untuk menemukan suatu jawaban

dari tanya yang tak pernah terjawab

yang menggantung dikabut harapan

dan tersungkur dipuing kata merindu

Kerinduanku bukan percakapan intuisi

yang larut dalam suluk tembang-raras

atau sekedar mengingat serat chentini

karena kusadarkan dirimu dengan pasti

bahwa diriku bukanlah surya semurup

yang terobsesi mengulangi kehangatan

Pengharapan bukan hanya pengertian

tentang rasa, jiwa dan makna duniawi

semua hanya legenda kesejatian cinta

namun selalu kuingatkan pada hatiku

kejujuran dan kesetiaan mestinya ada

dan tak membias dalam benak nurani.

Namun setiap perjalanan pasti berakhir

rinduku  padamu telah pupus terhapus

yang tertinggal hanya segaris jejak kelu.

Segala kerinduan bagaikan mitos semu

kecuali kerinduan hakiki yang menghulu

yang senantiasa berbisik direlung kalbu.

Tiada patut kusandingkan kerinduanku

selain pemilik kasih yang melindungiku

tiada sepadan jawaban rindu mohonku

pada nikmat kasih yang meneguhkanku

Yaa Allah... kusandarkan kerinduanku Pada-MU

Yaa Rabb... genggamlah jiwaku dalam Kasih-MU

@moe’4386

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun