Inilah kisah bisu sepenggal hati
yang menjelajah kesadaran diri,
untuk menemukan suatu jawaban
dari tanya yang tak pernah terjawab
yang menggantung dikabut harapan
dan tersungkur dipuing kata merindu
Kerinduanku bukan percakapan intuisi
yang larut dalam suluk tembang-raras
atau sekedar mengingat serat chentini
karena kusadarkan dirimu dengan pasti
bahwa diriku bukanlah surya semurup
yang terobsesi mengulangi kehangatan
Pengharapan bukan hanya pengertian
tentang rasa, jiwa dan makna duniawi
semua hanya legenda kesejatian cinta
namun selalu kuingatkan pada hatiku
kejujuran dan kesetiaan mestinya ada
dan tak membias dalam benak nurani.
Namun setiap perjalanan pasti berakhir
rinduku padamu telah pupus terhapus
yang tertinggal hanya segaris jejak kelu.
Segala kerinduan bagaikan mitos semu
kecuali kerinduan hakiki yang menghulu
yang senantiasa berbisik direlung kalbu.
Tiada patut kusandingkan kerinduanku
selain pemilik kasih yang melindungiku
tiada sepadan jawaban rindu mohonku
pada nikmat kasih yang meneguhkanku
Yaa Allah... kusandarkan kerinduanku Pada-MU
Yaa Rabb... genggamlah jiwaku dalam Kasih-MU
@moe’4386
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H