Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Kekayaan dan Sumber Pendanaan Raja dan Kerajaan Inggris

6 Mei 2023   16:09 Diperbarui: 7 Mei 2023   03:54 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AP/ALASTAIR GRANT via Kompas.com

Kerajaan Inggris juga menerima bantuan pembiayaan dari Pemerintah Inggris (Grants in Aid) untuk mendanai biaya perjalanan, komunikasi, dan pemeliharaan istana-istana kerajaan, yang pada tahun 2011, total berjumlah 18,4 juta GBP (dengan rincian 6 juta GBP untuk perjalanan, 11,9 juta GBP untuk properti, 500 ribu GBP untuk komunikasi).

Sejak 2012, dua item pembiayaan tersebut (civil list dan grants in aid) dicairkan-dibayarkan melalui satu pintu, yang disebut "Sovereign Grant". Tentu saja jumlahnya terus meningkat, khususnya pada tahun 2016, untuk menyesuaikan tingkat kemahalan, juga biaya pemeliharaan Istana Buckingham yang ketika itu sudah rapuh.

Saat ini, nilai sovereign grant itu ditetapkan sebesar 25 persen dari keuntungan seluruh bisnis kerajaan (pada tahun 2020 senilai 86,3 juta GBP). Dan rencananya, pada tahun 2027, nilai sovereign grant akan diturunkan menjadi 15 persen saja.

Selain itu, kerajaan Inggris juga mendapatkan pendanaan dari penghasilan perusahaan Duchies Lancaster (warisan Ratu Elizabeth II untuk Charless III sebagai pewaris kerajaan) dan Cornwall (warisan untuk Pangeran William), dan karena itu, merupakan bagian dari kekayaan pribadi, yang terdiri dari tanah, properti dan aset keuangan.

Duchies Lancaster adalah perusahaan yang didirikan oleh Charles (ketika masih pangeran), yang memproduksi dan menjual biskuit-biskuit mahal dan berbagai jenis makanan alami (natural food), yang keuntungannya dibelanjakan untuk kegiatan amal sosial (charity).

Pada 2017, setelah mengalami pertumbuhan pesat, perusahaan Duchies Lancaster melakukan perluasan investasi di Cayman Island. Menurut data tahun 2020, aset Duchies Lancaster ditaksir sekitar 1,7 miliar GBP, dengan keuntungan sekitar 48 juta GBP per tahun. Dana keuntungan ini juga digunakan untuk keperluaan pribadi keluarga kerajaan.

Yang menarik, masing-masing Raja Charless III dan Pangeran William taat membayar pajak penghasilan dari keuntungan perusahaan Duchies Lancaster, meskipun sebenarnya keduanya tidak diwajibkan membayar pajak penghasilan.

Secara umum, semua istana kerajaan, yang menjadi domisili keluarga kerajaan diposisikan sebagai kekayaan negara, dan karena itu, tak boleh diperjual-belikan, namun masing-masing anggota kerajaan juga memiliki properti estate pribadi di wilayah tertentu.

Raja Charles III misalnya mewarisi dari Ratu Elizabeth harta berupa estate pribadi di Balmoral, Skotlandia dan Sandringham di Norflok.

Selain itu, berdasarkan perjanjian pada tahun 1993 antara Ratu Elizabeth II dan John Major (PM Inggris ketika itu), kerajaan Inggris dibebaskan dari pajak harta warisan, yang diwariskan kepada pewaris kerajaan.

Kekayaan yang sulit ditaksir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun