Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gempuran Roket ke Israel dari Lebanon dan Jalur Gaza

7 April 2023   02:04 Diperbarui: 7 April 2023   02:06 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: screen-shot video aljazeera.com

Pada Kamis 06 April 2023, sekitar 34 roket ditembakkan dari wilayah Lebanon Selatan ke wilayah Israel. Menurut IDF (Israel Defense Forces), sebanyak 25 roket berhasil dicegat (intercepted) di udara oleh sistem pertahanan udara Israel. Sisanya, atau sekitar 10 roket lainnya berhasil lolos dan jatuh di kota-kota dekat perbatasan Israel dengan Lebanon.

Ketika artikel ini dibuat, belum ada pihak di Lebanon yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

*-*-*

Secara kronologis, sebelum serangan roket terhadap Israel tersebut, ada dua peristiwa pemicu yaitu:

Pertama, pada Rabu subuh waktu Jerusalem, 05 April 2023, polisi Israel menyerang Masjid Al-Aqsa dan membubarkan warga Palestina yang sedang beribadah. Sebuah tindakan Israel yang dianggap aksif provokatif pihak Iseral.

Kedua, rangakain serangan udara selektif Israel ke beberapa titik di Suriah yang diklaim menyasar lokasi milisi-milisi Iran yang aktif di Suriah. Antara lain serangan yang menghantam Bandara Udara Internasional Damaskus dan beberapa target di provinsi Homs Suriah dan pada Minggu (2 April 2023).

*-*-*

Kelompok Hezbullah Lebanon telah menegaskan tidak terlibat dalam serangan roket tersebut. Meskipun diketahui bahwa kelompok perlawanan Hezbullah Lebanon memiliki punya rekam jejak mampu melancarkan serangan roket ke wilayah Israel.

Pihak IDF sendiri menyebutkan, pelaku serangan roket itu kemungkinan oleh anasir Palestina yang berbasis di Lebanon. Dan tudingan ini mengarah kepada kelompok Hamas yang berbasis di Lebanon.

Catatan pendahuluan:

Pertama, adanya sekitar 10 roket yang lolos dan tidak mampu dicegat oleh pertahanan udara Israel menunjukkan bahwa perlindungan udara Israel tidak cukup kuat untuk menghadapi gempuran serangan roket.

Dengan kata lain, serangan roket itu merupakan serangan yang menguji pertahanan udara Israel, yang terbukti tidak mampu membendung semua serangan roket. Artinya juga, bila serangan roket itu lebih masif dan intens, sistem pertahanan udara Israel bisa dipastikan akan lebih kewalahan.

Iron Dome (kuba besi), sistem pertahanan udara Israel yang diandalkan IDF, yang diklaim mampu melindungi wilayah Israel, terbukti menyimpan celah kelemahan yang bisa ditembus.

Kedua, seperti biasanya, Israel hampir bisa dipastikan akan melakukan serangan balasan terhadap serangan roket dari Lebanon. Dan lazimnya, serangan balasan tersebut akan lebih brutal.

Target serangan balasan Israel tersebut diperkirakan akan mengarah ke tiga wilayah secara simultan: Lebanon selatan, Jalur Gaza dan beberapa titik di Suriah.

Ketiga, Sejauh ini, belum ada pengumuman resmi berapa persisnya jumlah korban di pihak Israel akibat serangan roket tersebut. Berita awal menyebutkan: hanya ada dua warga Israel yang mengalami cedera.

Namun secara keamanan, tiap serangan roket ke wilayah Israel merupakan momok bagi warga Israel. Beberapa gambar video memperlihatkan kepanikan warga Israel yang berhamburan ke jalan-jalan.

Syarifuddin Abdullah | 07 April 2023/ 16 Ramadhan 1444H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun