Modus grey network dan black market
Itulah sebabnya, meskipun dengan volume ekspor yang relatif terbatas, Rusia tetap bisa menjual minyaknya melalui dua mekanisme utama.
Pertama, menjual minyak mentahnya (khususnya jenis Urals) melalui mekanisme sanksi Price Cap, yang berlaku efektif sejak 5 Februari 2023, dengan harga di bawah 60 USD per barel. Melalui mekanisme ini, Rusia bisa menjual minyak mentahnya tanpa batas, tentu dengan harga yang relatif murah.
Namun seperti diketahui, harga minyak dunia selalu fluktuatif. Berbagai sumber menyebutkan, harga minyak jenis Urals di pasaran selama minggu pertama Februari 2023, diperjualbelikan dengan harga sekitar 50 USD per barel. Artinya masih di bawah ambang batas yang disyaratkan oleh sanksi/skema price cap (60 USD per barel).
Kedua, melalui grey network (jaringan abu-abu) atau black market (pasar gelap), yang dilakukan dengan berbagai modus.
Dan kita tahu, jaringan calo dan pedagang (trader) minyak mentah kadang beroperasi layaknya mafia, dan merupakan salah satu sektor perdagangan yang paling settle di dunia, dan melibatkan jaringan pemain-pemain dari sektor perbankan, perusahaan asuransi, perusahaan re-asuransi (yang mengasuransi perusahaan asuransi), termasuk para pencari rente, baik aktor swasta ataupun aktor negara atau gabungan dari keduanya.
Pengalaman Iran
Sebagai perbandingan, Iran sudah bertahun-tahun diembargo ekspor minyaknya sejak 2010. Namun Iran relatif masih bisa bergeliat. Selanjutnya pada 2018, Amerika memberlakukan sanksi maximum pressure (tekanan maksimal) terhadap Iran dengan tujuan utama mencegah total ekspor minyak mentah Iran.
Namun lagi-lagi Iran masih tetap punya ruang bermanuver, dengan memanfaatkan klausul yang mengecualikan beberapa negara yang tetap boleh membeli minyak mentah Iran, meskipun dengan menggunakan barter.
Pada Desember 2022, misalnya, Iran dipaksa menerima pembayaran dengan komoditas teh dari Sri Langka, sebagai pembayaran utang minyaknya kepada Iran sebesar 251 juta USD.
Tapi sebagai negara yang terjepit selama bertahun-tahun, Iran diasumsikan telah membangun jaringan penyelundupan minyak ke luar negeri, dengan berbagai cara. Sebagai ilustrasi, ekspor minyak Iran dilakukan melalui empat modus sebagai berikut: