Saya membayangkan, jika pusat gempa di Cianjur (notabene adalah daerah pegunungan), bisa dibayangkan akan banyak bangunan dan rumah warga yang ambruk, longsor tanah. Dan tentu saja korban jiwa dan cedera.
Ketika menuliskan artikel ini (18.00 WIB), di layar kaca sebuah stasiun televisi swasta terbaca: "GEMPA CIANJUR, 56 ORANG MENINGGAL DAN RATUSAN LUKA".
Gempa, seperti bencana alam lainnya, harus dipahami dan diposisikan sebagai sebuah gejala atau fakta alami. Jangan dikait-kaitkan dengan dosa-dosa ataupun agama yang dianut oleh mayoritas warga di lokasi bencana.
Satu hal yang pasti: secara ilmiah, gempa tak dapat diprediksi. Dan Cianjur dan sekitarnya adalah kawasan yang memang rawan gempa, karena dilintasi sesar aktif yang dikenal Patahan Cimandiri dan/atau Patahan Padalarang.
Mari berempati dan jika mampu dan sempat, mari ikut meringankan beban korban gempa di Cianjur dan sekitarnya.
Syarifuddin Abdullah | 21 Nopember 2022/ 26 Rabiul-tsani 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H