Banyak juga orang yang cerdas. Di sejumlah kota-kota besar, saya mengenal beberapa orang, yang secara finansial sebenarnya mampu membeli Pajero atau Fortuner bahkan Alphard, tapi lebih memilih membeli Innova bahkan Rush atau Terios. Alasannya, karena pertimbangan antisipasi kepantasan sosial. Biar agak enteng menanggung konsekuensi beban gengsi sosialnya, juga soal tagihan kredit bulanannya.
Apa boleh buat. Mobil telah menjadi salah satu alat ukur kelas sosial. Dan sialnya, banyak kasus yang membuktikan ada orang yang lebih menghormati jenis mobil dibanding pemilik mobilnya. Lebih menghormati benda (mobil) daripada manusia (pemilik atau supir mobil).
Pada 2016, saya pernah menulis artikel bagaimana perbedaan perlakuan terhadap jenis-jenis mobil saat memasuki gerbang sebuah instansi pemerintahan. Lihat https://www.kompasiana.com/sabdullah/57b65ff290fdfdb930ea0db4/satpam-itu-memberi-hormat-kepada-mobil-bukan-kepada-pengemudinya.
Banyak cerita orang yang berpenghasilan-bergaji pas-pasan lantas memaksakan diri membeli mobil (karena tuntutan gaya dan gengsi sosial), meskipun secara finansial ia masih berada di kelas roda dua.
Di beberapa wilayah provinsi dan kabupaten bahkan banyak cerita miris tentang misalnya para pegawai di kantor-kantor dinas, yang setelah memaksakan diri membeli mobil, terpaksa harus patungan (arisan) agar bisa membayar pajak tahunan mobilnya. Mereka ini sebenarnya masih kelas roda dua. Jika untuk membayar pajak mobil tahunan saja terpaksa harus arisan, mereka ini bahkan lebih pantas disebut bunuh diri secara finansial. Korban gengsi sosial.
Tapi saya juga pernah mendengar seorang kiai yang secara berkelakar berkata begini, " Akan 'berdosa besar' orang yang mampu membeli mobil Alphard, tapi memilih mobil Avanza atau Xenia." Dosa besarnya mungkin bukan karena pilihan mobilnya, tapi lebih karena watak perilaku pelitnya untuk dirinya sendiri.
Syarifuddin Abdullah | 27 Agustus 2022/ 29 Muharram 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H