Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dialog Cinta antara Vale dan Valentino di Hari Valentine

14 Februari 2018   17:52 Diperbarui: 14 Februari 2018   18:08 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Valentino: berarti cinta itu tunggal dari segi asal kata bahasa Arabnya. Tapi kok ada judul cerpen: "Cinta yang Terbagi".

Vale: kan sudah kubilang, sejak awal, cinta itu kompleks dan ribet dan bikin mumet. Cinta adalah salah satu kosakata ciptaan manusia, yang maknanya malah semakin tidak jelas ketika dijelaskan, atau kata yang kalau diterangkan malah semakin kabur.

Valentino: kalau judul cerpen "Cinta yang Hilang"? Hehehehe

Vale: cinta itu sekali muncul takkan lagi pernah tenggelam, apalagi hilang. Redup mungkin iya. Menjadi tawar barangkali iya. Tapi kalau dibilang hilang, no way. Karena cinta tak pernah ketahuan awalnya, dan sesuatu yang tak ketahuan awalnya, juga tak ada akhirnya.

Valentino: mulai asyik, neh. Gua jadi kepikiran kisah Romeo dan Juliet, juga Laila Majnun atau kisah modern tentang cinta Habibie kepada Ainun.

Vale: kalimat "cinta habibie kepada ainun" kalau ditulis dalam bahasa Arab menjadi "hubbu habibi li ain", yang kalau diterjemahkan kembali ke bahasa Indonesia berarti: "cintanya cintaku kepada mata" Dan "mata", bagi Habibe, adalah istri tercintanya: ibu Ainun.

Tapi jangan salah, cinta tak punya mata. Cinta tak mengenal dikotomi buta-melek, meski ada pepatah klasik: "cinta itu buta". Cinta tidak mempersoalkan atau sudah melewati maqam orang-orang yang masih mempermasalahkan dikotomi buta-melek.

Valentine: tambah asyik, neh.

Vale: kata "asyik" itu berasal dari bahasa Arab yang berarti "yang merindu" atau "Sang Perindu".

Valentino: tapi kenapa ketika dipungut dan merasuk ke bahasa Melayu, kata asyik dimaknai sesuatu yang membuat riang dan nyaman dan nikmat.

Vale: bahasa Melayu memang sering memungut bahasa asing, lalu melakukan kontruksi makna yang kadang melenceng dari makna aslinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun