Ketiga, secara politis, tujuan utama KSA dalam menggempur Yaman adalah menggulingkan pemerintahan Al-Houti (tentu dalam upaya membendung pengaruh dan penetrasi Iran dan ideologi Syiah di Yaman) dan mengembalikan Abduh Rabbu Mansour Hadi ke kursi Presiden Yaman. Dan sejauh ini, belum ada indikasi kuat bahwa tujuan utama itu akan teralisir.
Keempat, di tengah ketidakjelasan itu, pada pertengahan Agustus 2017, tiba-tiba santer berita yang menyebutkan, Putra Mahkota Muhammad bin Salman sejak April 2017 sudah melakukan komunikasi email dengan pihak Amerika yang mengirim pesan bahwa KSA ingin keluar dari Yaman (baca: ingin menghentikan perang di Yaman). Seiring dengan itu, muncul juga berita bahwa KSA ingin membuka dialog dengan Iran. Hanya aneh, karena berita bahwa KSA ingin membuka dialog dengan Iran belakangan dibantah oleh pejabat Kerajaan Saudi yang tidak dipublikasikan identitasnya.
Jangan memulai sesuatu yang tak terbayang bagaimana mengakhirinya. Dan ketika bingung bagaimana mengakhirinya, maka jalan terbaik adalah mengakhiri kebingungan itu. Sebab cara terbaik mengatasi lingkaran setan adalah menggunting atau memotong lingkaran setan itu.
Syarifuddin Abdullah | 19 Agustus 2017 / 26 Dzul-qa'dah 1438H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H