Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Melihat Gerhana Matahari dengan Aman

22 Februari 2016   10:04 Diperbarui: 20 April 2016   15:00 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Corona terlihat saat gerhana matahari total"][/caption]

Kemarin seorang teman saya datang ke rumah. Terjadilah percakapan antara saya (Hartono) dan teman saya (Saeri)

S:"Sedang sibuk buat apa, bang!"

H:"Sedang membuat "teleskop" untuk melihat gerhana matahari, sebentar lagi, tanggal 9 Maret akan ada gerhana matahari total (GMT) di sebagian wilayah Indonesia, sudah tahu?"

S:"Sudah, bang! Dari running text televisi saya sudah tahu akan terjadi gerhana matahari total 9 Maret 2016"

H:"tidak ingin lihat gerhana matahari?"

S:"Ingin bang, cuma saya tidak punya alatnya, anak saudara sepupu saya (bahasa Jawa = mindoan) buta setelah melihat gerhana matahari 1983!"

H: "Hah? buta gara-gara melihat gerhana matahari total?"

Ternyata melihat GMT dapat menjadi buta bukan isapan jempol, itu terjadi pada mindoan teman saya. Selain itu ada tetangganya yang penglihatannya menjadi berkurang (low vision) setelah melihat GMT.

Di masa kecilnya, teman saya Saeri tinggal di Lamongan, dekat pantai Tanjung Kodok. Tempat ini paling strategis untuk mengamati matahari terbit maupun matahari terbenam. Tidak heran pantai Tanjung Kodok dijadikan pos pengamatan hilal untuk menentukan awal puasa atau Lebaran!

Pada tanggal 11 Juni 1983 pantai Tanjung Kodok dilewati GMT. Tempat inipun ramai sekali dikunjungi oleh tamu dari berbagai negara, karena dianggap strategis untuk mengamati GMT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) juga menempatkan kamera dengan segala perlengkapannya untuk siaran langsung GMT dari tempat ini.

Menteri Penerangan saat itu, Bapak Harmoko, memerintahkan seluruh penduduk Indonesia dilarang sama sekali melihat gerhana matahari! Rakyat Indonesia ditakut-takuti, katanya kalau lihat gerhana matahari dapat mengakibatkan kebutaan. Heboh sekali pokoknya... hari itu diliburkan secara nasional, semua harus bersembunyi di dalam rumah. Melihat gerhana matahari hanya boleh lewat siaran langsung TVRI. Saat itu TVRI menyelenggarakan siaran langsung. Hebatnya TVRI pada zaman itu... menyelenggarakan siaran langsung gerhana matahari total! Rakyat Indonesia kalau ingin lihat gerhana tinggal duduk manis menyaksikannya di depan televisi.

"Apa? Dilarang melihat gerhana matahari? Tak masuk akal! Orang seluruh dunia datang ke Tanjung Kodok untuk melihatnya, masakan saya penduduk asli Tanjung Kodok malahan sembunyi di dalam rumah". Mungkin demikian pemikiran teman kita yang malang tadi. Ia tak mengindahkan perintah Harmoko, ia menyaksikannya dan.....akhirnya terjadilah tragedi itu,......matanya menjadi buta.

Seharusnya tragedi itu tak perlu terjadi asalkan ia mengetahui apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan. Ketika matahari tertutup sebagian, kita tidak boleh melihat matahari, kecuali mata dilindungi oleh filter tertentu.

Ketika matahari tertutup seluruhnya oleh bulan, bumi menjadi gelap kita boleh melihat matahari dengan mata telanjang. Terjadilah pemandangan yang sunguh mempesona, terlihat mahkota matahari (corona). Foto corona dapat dilihat pada awal artikel. Pada hari-hari biasa corona itu tidak terlihat, terlalu silau oleh cahaya matahari! Melihat corona dengan mata telanjang adalah hal yang paling menggoda. Kita sangat dilarang terlalu asik melihat corona dengan mata telanjang, karena matahari yang tadinya tertutup terbuka kembali. Sinar matahari dengan intensitas kuat tiba-tiba menerpa mata kita...inilah yang mengakibatkan kebutaan. Karena itu memandang matahari saat tertutup total sebaiknya sebentar saja, kemudian pakai kembali filter di mata anda!!!

Pesona gerhana matahari total inilah yang mengundang orang-orang yang antusias, astronom (amatir maupun profesional) datang dari seluruh penjuru dunia ke lokasi GMT untuk menyaksikan dan memfoto peristiwa tersebut.

Sesungguhnya melihat gerhana matahari total tidak membahayakan mata, asal tahu apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang. Tetapi yang ditakutkan adalah aturan ini tidak dipahami dengan benar oleh rakyat. Lagi pula GMT akan melewati daerah padat penduduk: Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dikuatirkan banyak rakyat menjadi buta karena tidak memahami aturan. Maka diputuskan untuk melakukan pembohongan massa yang sangat masif (konon atas instruksi presiden Soeharto), mengatakan bahwa tidak ada cara yang aman untuk melihat gerhana kecuali melihat di pesawat televisi masing-masing.

Bagi pembaca muda yang hidup di zaman reformasi, mungkin sulit memahami bagaimana pembohongan masif itu dapat terjadi. Hal itu dimungkinkan terjadi di Zaman Orba (orde baru). Di masa rezim Soeharto berkuasa, media penyiaran dikuasai oleh pemerintah, saat itu cuma ada satu siaran televisi yakni TVRI. Tidak seperti zaman reformasi, ada banyak pilihan untuk siaran TV. Saat itu siaran radio pun dikuasai pemerintah. Memang banyak radio swasta, tapi diwajibkan merelay setiap berita yang disiarkan oleh RRI. Dengan situasi seperti itu, kampanye secara masif melalui TV dan radio dimungkinkan. Nasib malang menimpa pengarang dan penerbit buku yang menerangkan cara aman melihat gerhana. Buku tersebut dibredel alias tidak boleh beredar. Konon di Bandung ada perusahaan yang sudah terlanjur memproduksi puluhan ribu kaca mata untuk melihat gerhana. Barang-barang itupun disita pemerintah.

Mungkin pemerintah Orde Baru tidak bermasud jahat membohongi rakyat. Malahan niatnya baik.... dikuatirkan rakyat tidak memahami apa yang dilarang, takut banyak rakyat menjadi buta. Memang orang Indonesia terkenal tidak disiplin, suka melanggar apa yang dilarang. Contohnya, beberapa hari yang lalu saya menyaksikan sendiri kejadian "menakjubkan" perlintasan kereta api jalan Ahmad Yani Bandung, palang pintu telah dipasang karena kereta api akan segera lewat. Tetapi banyak pengendara sepeda motor menerobos palang pintu. Para pengendara sepeda motor itu baru berhenti menerobos setelah terlihat kereta api 50 meter di depan mereka, luar biasa!!!

Bulan depan, yakni pada tanggal 9 Maret 2016 GMT kembali melalui Indonesia. Oke, sekarang zaman reformasi... tidak boleh ada pembohongan publik. Kita boleh melihat GMT, fenomena alam yang menakjubkan ini. Tapi siapkah kita mendisiplinkan diri untuk tidak melanggar apa yang dilarang?? Mari kita belajar taat terhadap aturan!

Aturan pertama: Selama matahari belum sepenuhnya tertutup jangan melihat matahari dengan mata telanjang. Matahari boleh dilihat dengan mata telanjang ketika tertutup sepenuhnya oleh bulan. Kalau kita ingin melihat gerhana matahari saat tertutup sebagian(parsial), mata kita harus dilindungi oleh filter khusus. Saya tidak mengetahui di mana harus membeli filter semacam ini. Tapi jangan kuatir, kita dapat membeli filter berupa kaca yang digunakan untuk melindungi mata saat tukang las melakukan las listrik (electric welding). Di Bandung kaca filter las listrik mudah didapatkan di toko besi di Jalan Suniaraja. Pilihlah kaca filter yang paling gelap. Harganya tidak mahal, kurang dari sepuluh ribu. Filter las listrik yang saya punya seperti ini:

[caption caption="Kaca filter las listrik"]

[/caption]

Filter berbentuk persegi panjang ini kita pegang dengan jari tangan untuk menutupi kedua mata kita, kemudian arahkan mata kita untuk melihat matahari.

Pastikan beberapa hari sebelum hari H anda sudah mempunyai filter semacam ini, karena memandang matahari tanpa filter bisa mengakibatkan kebutaan, retina mata kita bisa rusak.

Aturan kedua:Sekalipun mata kita sudah dilindungi dengan filter, jangan melihat berlama-lama, melihatnya cukup beberapa puluh detik saja (paling lama 1 menit). Jadi selama proses gerhana, jangan terus menerus melihat matahari, lihat sebentar, istirahatkan mata kita, kemudian lihat sebentar dan istirahatkan dan seterusnya....

Aturan ketiga: Saat matahari tertutup total, kita boleh melepas filter untuk melihat corona matahari yang menakjubkan itu. Tapi jangan melihatnya berlama-lama, kenakan kembali filter anda. Jangan terlalu asyik melihat, nanti matahari terbuka kembali dan radiasi intensitas tinggi akan menerpa mata anda. Ini dapat mengakibatkan kebutaan. Matahari tertutup total selama sekitar 2 menit, jadi ada kesempatan untuk melihat corona kurang dari 2 menit. Celakanya, saat matahari terbuka dan sinar matahari menerpa mata, tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga kita tidak sadar bahwa retiana mata kita rusak dibuatnya.

Aturan keempat: Jangan biarkan anak-anak melihat sendiri gerhana matahari! Anak-anak harus dalam pengawasan guru atau orang tua. Anak-anak kurang memahami apa yang dilarang. Kadang-kadang anak-anak cenderung melakukan apa yang dilarang.

Aturan kelima:Kita harus traveling, melakukan perjalanan ke tempat di mana terjadi gerhana matahari total. Kecuali bila tempat tinggal kita memang dilalui oleh gerhana matahari misalnya: Pulau Bangka, kota Palembang dan sebagainya. Berikut ini gambar peta jalur di mana lokasi gerhana akan dilalui.

[caption caption="Lintasan gerhana matahari total 9 maret 2016"]

[/caption]

Pada gambar tersebut arsir terdekat adalah lokasi GMT, arsir ke-dua gerhana parsial sampai 90% , arsir ketiga gerhana parsial sampai 40%. Tak diarsir, tak dapat melihat gerhana.

Bila anda ingin melihat gerhana matahari total, memang kebanyakan harus melakukan traveling. Kalau mengharapkan tempat tinggal anda dilalui GMT mungkin ratusan tahun kemudian baru itu akan terjadi, sehingga seumur hidup kita tidak akan pernah menyaksikannya. Sebenarnya GMT di dunia ini bukan peristiwa langka, cukup sering terjadi, yakni setiap 1,5 sampai 2 tahun sekali. Tentu saja untuk melihatnya kita harus traveling ke ujung dunia memburu tempat di mana GMT itu terjadi.

Melihat GMT di Indonesia (baca di suatu negara) adalah peristiwa yang langka, karena itu kalau ada kesempatan dan dana ayo kunjungi kota yang dilewati oleh GMT. Kebetulan tanggal 9 Maret 2016 adalah libur nasional, yakni hari raya Nyepi.

Saya sendiri pada hari H rencananya akan tetap tinggal di Bandung karena tidak punya kesempatan meninggalkan rumah. Di Bandung gerhana masih bisa terlihat, tapi bukan gerhana matahari total, cuma gerhana matahari sebagian. Sekalipun demikian cukup menarik untuk melihat gerhana matahari sebagian dan saya tidak akan melewatkannya!

Aturan keenam:Orang Indonesia terkenal tidak disiplin, sering datang tidak tepat waktu. Untuk melihat gerhana tidak berlaku jam karet, harus tepat waktu!! Ingat gerhana akan terjadi pagi hari tanggal 9 Maret 2016. Bersiaplah melihat di lokasi di mana kita bisa melihat matahari tanpa terhalang gedung, gunung atau pepohonan. Datanglah lebih awal dari waktu yang ditentukan. Don't miss it!

Gerhana total di Palembang - Sumatra

  • Kontak awal 06:20 wib
  • Awal gerhana total 07:21 wib
  • Gerhana maksimum 07:22 wib
  • Akhir gerhana total 07:23 wib
  • kontak akhir 08:31 wib

Gerhana total di Tanjung Pandan - Belitung

  • Kontak awal 06:21 wib
  • Awal gerhana total 07:23 wib
  • Gerhana maksimum 07:24 wib
  • Akhir gerhana total 07:25 wib
  • Kontak akhir 08:36 wib

Gerhana Total di Palangkaraya - Kalimantan

  • Kontak awal 06:23 wib
  • Awal gerhana total 07:29 wib
  • Gerhana maksimum 07:30 wib
  • Akhir gerhana total 07:31 wib
  • Kontak akhir 08:47 wib

Gehana Total di Palu-Sulawesi

  • Kontak awal 06:28 wib
  • Awal gerhana total 07:38 wib
  • Gerhana maksimum 07:39 wib
  • Akhir gerhana total 07:40 wib
  • Kontak akhir 09:01 wib

Gerhana Total di pulau Ternate/ pulau Halmahera

  • Kontak awal 06:36 wib
  • Awal gerhana total 07:52 wib
  • Gerhana maksimum 07:53 wib
  • Akhir gerhana total 07:54 wib
  • Kontak akhir 09:21 wib

Gerhana Parsial di Jakara (89% tertutup)

  • Kontak awal 06:20 wib
  • Gerhana maksimun 07:22
  • Kontak akhir 08:32

Gerhana Parsial di Bandung (86% tertutup)

  • Kontak awal 06:20 wib
  • Gerhana maksimun 07:22 wib
  • Kontak akhir 08:32 wib

Gerhana Pasial di Semarang (85% tertutup)

  • Kontak awal 06:21 wib
  • Gerhana maksimun 07:24 wib
  • Kontak akhir 08:36 wib

Gehana Parsial di Surabaya (83% tertutup)

  • Kontak awal 06:21 wib
  • Gerhana maksimun 07:26 wib
  • Kontak akhir 08:40 wib

Kota lain? silahkan lihat sendiri di situs NASA ...

Aturan ketujuh: Anda harus siap-siap kecewa bila cuaca mendung. Melihat gerhana itu untung-untungan. Kalau cuaca cerah anda beruntung karena bisa menyaksikan gerhana dengan baik. Kalau cuaca mendung anda tidak bisa menyaksikannya karena terhalang awan.

Hari-hari ini di Bandung selalu mendung pada pagi hari, bila hal ini terus terjadi hingga saat gerhana tiba saya mungkin tidak bisa melihat gerhana matahari!

Traveling membutuhkan biaya mahal. Karena itu jangan merencanakan perjalanan anda hanya untuk melihat gerhana (belum tentu anda dapat melihatnya). Perjalanan anda harus direncanakan sebagai liburan. Kebetulan tanggal 9 Maret hari Rabu libur nasional (hari raya nyepi). Adalah baik kalau bisa ambil cuti dari tanggal 7 sampai tanggal 8 supaya libur anda lebih panjang, dengan demikian anda sempat mengunjungi destinasi wisata yang menarik. Jangan lupa wisata kuliner untuk menikmati makanan khas daerah itu. Misalnya kalau di Bangka jangan lupa mencicipi: Otak-otak ikan dan mie Bangka yang terkenal lezat itu, juga membeli oleh-oleh kerupuk kemplang.

Itulah 7 aturan sakti yang wajib anda ikuti. Orang Indonesia biasanya senang melanggar aturan. Dalam hal ini lupakan dulu anda sebagai orang Indonesia yang tidak disiplin. Untuk melihat gerhana matahari anda harus disiplin. Atau gimana? Haruskah ada pembohongan publik seperti pada tahun 1983?

Di awal tulisan saya menceritakan saya tengah membuat "teleskop" untuk melihat gerhana matahari. Sebetulnya yang dimaksud adalah pinhole projector (projektor lubang jarum). Pada peristiwa GMT 1983 saya masih ABG. Pada waktu itu, saya buat pinhole projektor untuk melihat gerhana, alat ini yang paling aman untuk melihat gerhana. Saya mengetahui hal itu karena sempat membaca buku (akhirnya buku tersebut dilarang beredar). Saya tidak menceritakan bagaimana buat pinhole projector disini (terlalu panjang). Mungkin pada posting berikutnya.

Keisengan saya buat pinhole projector tidak sia-sia, gara-gara melihat saya asyik membuat pinhole projector, Saeri menceritakan tentang mindoan-nya yang buta setelah melihat gerhana matahari total tahun 1983, sayapun bisa menulis artikel ini based on true story.

Last but not least: taatilah aturan saat melihat gerhana matahari total supaya nasib malang tidak menimpa anda!!!

Catatan: gambar corona saat GMT di Australia tanggal 13 November 2012, credit CNES/CNRS/NASA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun