Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Akhir September 2015 Dunia "Kiamat"

26 September 2015   13:29 Diperbarui: 27 September 2015   00:45 9005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Asteroid jatuh ke bumi"][/caption]

(12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah

(13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. (Wahyu 6:12,13)

Di kalangan umat Kristen beredar hoax (berita bohong) yang mengatakan dunia akan kiamat pada akhir September 2015.

Pada tanggal 13 September 2015 yang lalu matahari menjadi gelap akibat gerhana matahari parsial. Gerhana ini tidak bisa dilihat di Indonesia, cuma bisa dilihat di Afrika Selatan.

Dan yang paling seru akan terjadi gerhana bulan total sehingga bulan terlihat merah seperti darah pada tanggal 28 September 2015 (beberapa hari ke depan).

Wow, sungguh menarik, bulan akan terlihat merah darah (blood moon) saat gerhana bulan total. Namun saya anjurkan anda tidak perlu penasaran melihat bulan darah tanggal 28 September 2015 ini. Mengapa? Karena gerhana bulan ini tidak bisa dilihat di Indonesia! Gerhana bulan itu terjadi sekitar jam 10:00 WIB, jadi sang purnama sudah terbenam 4 jam yang lalu ketika itu terjadi! Bulan purnama sudah terbenam sekitar jam 06:00 pagi bukan? Kita bisa menyaksikan bulan darah ini di Amerika. Itulah sebabnya saya tidak menganjurkan anda melihatnya. Pergi ke Amerika hanya untuk menyaksikan gerhana bulan total? ongkosnya terlalu mahal!

Menurut hoax, setelah matahari menjadi gelap (gerhana matahari 13 September 2015) dan setelah bulan menjadi darah (gerhana bulan 28 September 2015) akan di ditimpali dengan dengan jatuhnya "bintang" asteroid. Sungguh menakutkan kalau ada asteroid jatuh menimpa bumi. Katanya pada zaman purba kehidupan dinosaurus punah karena bumi kejatuhan asteroid. Ketika asteroid menabrak bumi akan terjadi gempa bumi hebat, tsunami di mana-mana. Bangunan-bangunan di kota-kota akan rata dengan tanah. Ini bencana alam global, sebagian besar penduduk bumi akan tewas. Asteroid ini akan jatuh di kota Puerto Rico menghancurkan benua Amerika dan lautan Atlantic. Itulah yang dinubuatkan oleh orang yang mengaku dirinya "nabi" Tuhan bernama: Efrain Rodriguez. Katanya Efrain Rodriguez menerima wahyu dari Tuhan bahwa asteroid akan jatuh menimpa kota Puerto Rico. Saya tidak tahu dia mendapat wahyu dari Tuhan atau dari hantu.

Berani sekali orang yang mengaku nabi ini bernubuat. Dia akan menanggung malu kalau nubuatnya (prophecy) ternyata salah. Menurut ajaran nabi Musa, seorang yang mengaku nabi dan nubuatannya ternyata tidak benar, alias nabi palsu, orang itu harus dibunuh! (baca Ulangan 18:20). Untung saja, dia hidup di zaman modern... cukup minta maaf kalau ternyata nubuatannya salah, tidak harus dibunuh seperti zaman nabi Musa.

Akibat hoax seperti ini, ada sebagian umat Kristen yang menjadi cemas. Saya sendiri pernah jumpa orang-orang cemas gegara hoax ini di kota Bandung. Mungkin mereka menjadi percaya setelah hal ini dicocok-cocokkan dengan nubuat meterai ke-6 pada kutipan ayat suci di atas. Yakni matahari menjadi gelap 13 September 2015, bulan menjadi darah 28 September 2015 kemudian ditimpali dengan jatuhnya "bintang" asteroid seperti yang dinubuatkan. Hoax ini sudah menjadi virus yang menyebar ke mana-mana. Sampai-sampai NASA (lembaga antariksa Amerika Serikat) harus turun gunung untuk menyangkal berita yang menakutkan ini. Menurut juru bicara NASA tidak ada terdeteksi asteroid, komet atau apapun yang sedang bergerak mendekati bumi dan berpotensi menabrak bumi.

NASA selalu memantau pergerakan dari ribuan asteroid. Pemantauan ini dilakukan untuk menandai asteroid yang berpontensi membahayakan. Ternyata tidak ada asteroid yang akan jatuh menimpa bumi seperti yang dinubuatkan. Jadi tak ada yang perlu dikuatirkan, karena lembaga yang paling kredibel (NASA) untuk masalah seperti ini sudah mengatakan negatif. Saya menghimbau kawan-kawan yang selama ini bersembunyi di bunker-bunker perlindungan bawah tanah (canda) keluarlah! Kiamat tidak akan terjadi September 2015. Lebih baik kalian keluar dari bunker perlindungan dan lakukan kegiatan sehari-hari tanpa rasa cemas.

Menarik untuk dicermati, di Amerika sendiri menurut berita di Internet akhir September ini banyak orang memborong bahan-bahan makanan di super market untuk mempersiapkan datangnya "kiamat". Ini artinya virus kecemasan itu memang sudah beredar di masyarakat yang presidennya bernama Obama.

Saya bukanlah orang yang tidak percaya adanya kiamat. Saya percaya kiamat bisa terjadi kapan saja. Bahkan saya percaya kiamat bisa terjadi ketika anda membaca tulisan saya ini. Jika kiamat bisa terjadi kapan saja, mengapa kita harus cemas? Kalau benar asteroid (yang luput dari pengamatan NASA) akan menimpa bumi di akhir September 2015 kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita pasrah saja (tawakal) pada kekuasaan Allah. Mari kita lihat apakah kiamat benar-benar terjadi akhir September 2015 ini (beberapa hari lagi).

Matahari menjadi gelap, bulan menjadi merah bagaikan darah karena gerhana adalah fenomena lumrah yang tidak menakutkan. Ini sebenarnya adalah fenomena biasa, hampir setiap tahun terjadi peristiwa gerhana. Sesunguhnya memang terjadi "kiamat" di Indonesia di bulan September 2015 ini. Matahari menjadi gelap, bulan menjadi merah darah karena tertutup kabut asap seperti yang terjadi di Sumatra dan Kalimantan. Kebakaran hutan mengakibatkan gangguan pernafasan, gangguan kesehatan, gangguan penglihatan dan membahayakan penerbangan. Matahari menjadi gelap dan bulan merah darah karena gerhana tidak mengakibatkan apa-apa. Tetapi bila hal itu terjadi karena asap kebakaran hutan sungguh sangat berbahaya. Kebakaran hutan di Indonesia adalah pembukaan meterai ke-enam yang sesungguh-sungguhnya, bukan gerhana bulan!!

Kiamat tak mungkin diramalkan dengan cara apapun! Mungkin orang lupa, tidak ada satu makhluk di alam ini yang tahu kapan kiamat akan datang, bahkan malaikatpun tidak tahu, ini rahasia Allah sendiri (baca Matius 24:36)

Cerita tentang kiamat September 2015 dapat dipastikan 99% adalah hoax. Saya cuma menyisakan keyakinan 1% siapa tahu akhir September 2015 benar-benar kiamat. Mari kita amati beberapa hari mendatang apakah Efrain Rodriguez itu nabi palsu atau bukan. Berjaga-jaga lah siapa tahu kiamat benar-benar datang. Jangan panik membeli persediaan bahan makanan. Tapi bertobat dan berpaling dari dosa sangat dianjurkan!!!

Pembahasan tentang kiamat 2015 selesai sampai disini, tapi saya masih tergelitik tentang penafsiran pembukaan meterai ke-6 yang ngawur itu. Bagaimana penafsiran ayat-ayat kitab suci tersebut yang lebih tepat? Ingin tahu lebih lanjut? baiklah teruskan membaca.

Meterai ke-6 Sudah Dibuka dan Bencana Alam Terus Berlangsung

Kitab Wahyu (aslinya bernama Apocalypse) merupakan kitab yang berisi tentang apa yang terjadi di akhir zaman. Apocalypse itu artinya penyingkapan (Wahyu)

Kitab Wahyu ditulis oleh Yohanes murid kesayangan Yesus Kristus (nabi Isa) pada abad pertama.

Kitab Wahyu merupakan kitab yang sulit dimengerti karena ayat-ayat pada kitab Wahyu berisi kode rahasia. Agar dapat menafsirkan kitab wahyu seseorang perlu:

  • Menafsirkan dari bahasa asli (Yunani), bukan dari terjemahan.
  • Sudah membaca seluruh ayat dalam Alkitab
  • Harus ditafsirkan dengan ayat-ayat Alkitab yang lain, bukan dengan ide / pemikiran sendiri.
  • Harus mempunyai pengetahuan tentang latar belakang budaya saat kitab ini ditulis.
  • dan lain-lain.

Saya cuma bloger awam, tidak mempunyai kualifikasi untuk mampu menafsirkan kitab Wahyu. Saya cuma "kulakan" ilmu, mencari-cari tafsiran yang lebih tepat

Di Internet saya menemukan tafsiran nubuat meterai ke-6 dari gereja Advent. Ternyata nubuat meterai ke-6 itu telah dibuka, ini berlawanan dengan teori kiamat September 2015 yang mengatakan meterai ke-6 belum dibuka. Ini dia pembukaan meterai ke-6 cekidot (check it out):

  1. Matahari menjadi kelam: terjadi pada Jum'at, 19 Mei 1780 dan malamnya bulan terlihat merah seperti darah.
  2. Pada tanggal 13 November 1833 terjadi pemandangan yang spektakuler "bintang-bintang" tampak berguguran di langit.
  3. Gempa bumi hebat terjadi di Lisabon, 1 November 1755, gempa terjadi selama 6 menit, 60 ribu orang tewas.

[caption caption="Bintang berguguran saat hujan meteor 13 November 1833"]

[/caption]

Ada yang salah dalam ramalan kiamat September 2015: ramalan itu mengatakan pada bulan September ini meterai ke-6 akan dibuka! Padahal menurut catatan (umat Advent) meterai ke-6 itu telah lama terbuka (abad ke-18).

Mempercayai meterai ke-6 sudah dibuka dan masih terus berlangsung jauh lebih masuk akal. Menurut Alkitab, kiamat datang pada waktu yang tidak disangka-sangka, seperti pencuri di malam hari. Kiamat datang ketika orang asyik makan-minum, kawin mengawinkan (baca Matius 24:39 ). Itulah sebabnya kitab Wahyu harus ditafsirkan menurut ayat kitab suci, bukan ide sendiri. Teori kiamat September 2015 tidak sesuai Alkitab! Seandainya kiamat dibarengi dengan bencana global, dunia dalam keadaan kacau-balau, bukan tengah asyik makan-minum dan kawin-mengawinkan. Kiamat terjadi di tengah bencana global menurut hemat saya adalah ide sendiri yang ngawur, tidak sesuai kitab suci.

Pembukaan meterai ke-6 adalah menceritakan bencana alam. Setelah meterai ini dibuka, bencana alam akan terus-menerus berlangsung secara sporadis sampai dunia kiamat. Dunia ini terus-menerus menderita bencana alam, agar manusia sadar dan berpaling dari dosa. Saya menggunakan istilah sporadis ini untuk membedakan dengan bencana Global. Karena datangnya bencana itu sporadis, manusia masih sempat makan-minum, kawin-mengawinkan. Kehidupan berjalan normal sehingga manusia tidak tahu kapan kiamat.

Kejadian point 1 matahari menjadi gelap dan bulan tampak merah darah 19 Mei 1780 terjadi di bagian timur laut Amerika Serikat dan bagian timur Kanada. Konon pada saat itu siang seperti malam hari, cahaya matahari tampak redup. Penduduk ketakutan dan berdoa di dalam rumah masing-masing. Malamnya bulan tampak merah darah. Penyebab fenomena tersebut tidak diketahui. Kalau kegelapan ini akibat debu vulkanik, tidak tercatat adanya gunung meletus tahun 1780. Dugaan yang lebih masuk akal, langit tertutup akibat asap kebakaran hutan di suatu tempat yang tidak diketahui. Tanggal 19 Mei 1780 adalah bertepatan dengan 14 Jumadilula 1194 Hijriah, tanggal 14 adalah bulan purnama! Jadi kesaksian yang mengatakan bulan menjadi merah darah dapat dipercaya karena saat itu sedang purnama. Mungkin pembaca bertanya dari mana saya tahu saat itu tanggal 14 Jumadilula? Kalau ingin tahu silahkan kunjungi web blog saya:

http://petabandung.net/kiblat/hitung_urfi.php

Indonesia adalah juara dunia dalam hal: Matahari menjadi gelap dan bulan merah darah gegara abu vulkanik dan kebakaran hutan. Indonesia adalah negara yang mempunyai gunung api terbanyak di dunia. Baru-baru ini gunung Sinabung di Sumatra utara meletus. Pada tahun 1982 kota Bandung pada siang hari menjadi gelap bagaikan malam akibat letusan gunung Galunggung. Letusan gunung Galunggung disertai dengan gempa dan matahari menjadi gelap serta bulan menjadi merah darah seperti yang digambarkan dalam pembukaan meterai ke-6.

Kejadian pada point 2 adalah fenomena hujan meteor. Pemandangan spektakuler terjadi pada tanggal 13 November 1833, di langit tampak bintang-bintang berjatuhan. Hujan meteor ini tidak berbahaya. Meteor adalah batu yang jatuh dari luar angkasa, namun batu itu habis terbakar oleh udara di lapisan atmosfir bumi. Batu meteor jatuh dengan kecepatan yang tinggi sekali, hal ini menimbulkan panas yang luar biasa ketika bergesekan dengan udara. Jadi batu meteor sudah lebih habis terbakar, tak sempat menimpa bumi.

Bumi sebenarnya setiap hari terus-menerus ditimpa meteor, untunglah lapisan atmosfir kita cukup tebal sehingga kita terhindar dari malapetaka. Kadang-kadang meteor ukurannya cukup besar sehingga belum habis terbakar dan menimpa bumi (hal ini sangat jarang terjadi). Hal ini dapat menimbulkan bencana.

"Bintang" yang dapat jatuh ke bumi seperti yang ditulis pada meterai ke-6 adalah berupa Meteor, Komet atau pun Asteroid. Saya tidak percaya bintang astronomis seperti Sirius, Antares, Betelgeuse dan lain-lain yang ada di galaksi Bima Sakti bisa jatuh ke bumi. Bintang merupakan objek benda langit yang letaknya jauh sekali.

Kemungkinan komet menabrak bumi sangatlah kecil, kebanyakan komet akan terisap atau tertarik oleh gravitasi matahari ketika mendekati bumi. Misalnya komet ISON yang mengunjungi kita pada tahun 2013 yang lalu. Paling berbahaya kalau komet datangnya sejajar dengan bidang orbit planet sehingga komet bisa menabrak planet. Contoh tabrakan planet Jupiter dengan komet Shoemaker-Levy pada tahun 1994. Drama tabrakan yang seru antara Jupiter dan komet ini disaksikan oleh astronom di seluruh dunia. Anda boleh ikut menyaksikan disini:

https://youtu.be/CiLNxZbpP20

Tabrakan menimbulkan kerusakan yang besar di planet Jupiter, bahkan kerusakan itu dapat dilihat dari bumi (dengan bantuan teropong). Kalau komet bisa menabrak planet Jupiter artinya komet bisa juga menabrak planet bumi. Tapi itu tak akan terjadi karena di bumi ini masih ada orang baik-baik misalnya saya dan anda yang membaca artikel ini. Kalau di bumi semua orang sudah menjadi pendosa, bisa jadi Allah tak segan-segan menjatuhkan komet ke bumi. Namun kali ini komet itu ditabrakkan ke Jupiter sebagai peringatan kepada umat manusia.

Asteroid itu planet kerdil yang jumlahnya ribuan. Orbit asteroid terletak di antara orbit Mars dan orbit Jupiter. Orbit asteroid tidak stabil terpengaruh oleh gravitasi Jupiter atau sebab lain. Orbit yang tidak stabil ini bisa mengakibatkan salah orbit dan memotong orbit bumi. Artinya ada kemungkinan asteroid dan bumi saling bertabrakan.

[caption caption="Orbit Asteroid Apophis yang ngawur. Earth = bumi, Sun = Matahari"]

[/caption]

Contoh asteroid yang orbitnya ngawur dan berpotensi menabrak bumi adalah asteroid 2004 MN4 yang diberi nama Apophis. Asteroid ini akan melintas sangat dekat dengan bumi (nyaris tabrakan) di tahun 2029. Lihat simulasinya disini:

https://youtu.be/J5ahUfxpmz8

Pada zaman nabi Lut, Allah tidak akan menghukum kota Sodom kalau saja ada sepuluh orang benar di kota itu. Ternyata orang benar di kota Sodom kurang dari sepuluh, hanya keluarga Lut. Yang lain sudah terlibat sodomi. Karena itu Allah menyuruh Lut dan keluarganya kabur dari kota Sodom sebelum Allah menurunkan hujan belerang dari langit untuk membinasakan kota Sodom.

Kalau pada tahun 2029 di dunia ini sudah terlalu banyak pendosa, boleh jadi asteroid Apophis bukan hanya lewat tapi jatuh ke bumi. Ingat sekarang perkawinan sejenis sudah dilegalkan di beberapa negara. Ini adalah perilaku manusia kota Sodom.

Wah, pembicaraannya kok jadi melebar kemana-mana... Ok, intinya saya percaya bahwa meterai ke-6 sudah dibuka, artinya terjadi bencana alam sporadis sebagai shock therapy agar manusia bertobat. Dari catatan sejarah dapat dibuktikan frekuensi bencana alam makin lama makin sering... Inikah bukti meterai ke-6 sudah dibuka? Wallahu alam bisawab!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun