Tabrakan menimbulkan kerusakan yang besar di planet Jupiter, bahkan kerusakan itu dapat dilihat dari bumi (dengan bantuan teropong). Kalau komet bisa menabrak planet Jupiter artinya komet bisa juga menabrak planet bumi. Tapi itu tak akan terjadi karena di bumi ini masih ada orang baik-baik misalnya saya dan anda yang membaca artikel ini. Kalau di bumi semua orang sudah menjadi pendosa, bisa jadi Allah tak segan-segan menjatuhkan komet ke bumi. Namun kali ini komet itu ditabrakkan ke Jupiter sebagai peringatan kepada umat manusia.
Asteroid itu planet kerdil yang jumlahnya ribuan. Orbit asteroid terletak di antara orbit Mars dan orbit Jupiter. Orbit asteroid tidak stabil terpengaruh oleh gravitasi Jupiter atau sebab lain. Orbit yang tidak stabil ini bisa mengakibatkan salah orbit dan memotong orbit bumi. Artinya ada kemungkinan asteroid dan bumi saling bertabrakan.
[caption caption="Orbit Asteroid Apophis yang ngawur. Earth = bumi, Sun = Matahari"]
Contoh asteroid yang orbitnya ngawur dan berpotensi menabrak bumi adalah asteroid 2004 MN4 yang diberi nama Apophis. Asteroid ini akan melintas sangat dekat dengan bumi (nyaris tabrakan) di tahun 2029. Lihat simulasinya disini:
Pada zaman nabi Lut, Allah tidak akan menghukum kota Sodom kalau saja ada sepuluh orang benar di kota itu. Ternyata orang benar di kota Sodom kurang dari sepuluh, hanya keluarga Lut. Yang lain sudah terlibat sodomi. Karena itu Allah menyuruh Lut dan keluarganya kabur dari kota Sodom sebelum Allah menurunkan hujan belerang dari langit untuk membinasakan kota Sodom.
Kalau pada tahun 2029 di dunia ini sudah terlalu banyak pendosa, boleh jadi asteroid Apophis bukan hanya lewat tapi jatuh ke bumi. Ingat sekarang perkawinan sejenis sudah dilegalkan di beberapa negara. Ini adalah perilaku manusia kota Sodom.
Wah, pembicaraannya kok jadi melebar kemana-mana... Ok, intinya saya percaya bahwa meterai ke-6 sudah dibuka, artinya terjadi bencana alam sporadis sebagai shock therapy agar manusia bertobat. Dari catatan sejarah dapat dibuktikan frekuensi bencana alam makin lama makin sering... Inikah bukti meterai ke-6 sudah dibuka? Wallahu alam bisawab!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H