Setelah sampai dan menguasai anak tangga, kami dikejutkan dengan pandangan kota Tasikmalaya yang begitu memesona dan ternyata daerah gunung Galunggung sempat menjadi tempat kaderisasi bagi anggota OSIS baru. Calon-calon anggota OSIS pesantren Amanah akan dilepas bebaskan di alam liar selama lima hari dan berusaha hidup menggunakan apa adanya yang diberikan alam.Â
Kami lanjut menjelajahi keindahan kota Tasikmalaya dengan diajak ke salah satu pemandian air panas alami dan menutup dengan hidangan ikan bakar bersama-sama. Kembalinya ke kamar waktu sudah menunjukkan pukul dua siang dan dengan badan yang lelah serta terbakar matahari, kami semua lelah dan beristirahatlah kita.Â
Waktu seketika berlalu dan waktu kini  mendekati pukul 17, yang mana seharusnya kami bangun jam 16 padahal. Ternyata guru pembimbing kami juga terbaring lelap, sehingga kegiatan yang seharusnya berlangsung pada jam 17 dimundurkan satu setengah jam.Â
Waktu luang tersebut kami manfaatkan untuk lebih banyak bersosialisasi dengan teman-teman santri dengan mengikuti kembali kegiatan setelah sekolah mereka. Banyak dari kami juga berjalan-jalan lebih mendalami pondok pesantren dan beberapa pergi ke toko serba ada Alfamart di sebelah pesantren untuk memperlengkapi kembali stok camilan dan  air.Â
Matahari pun lanjut terbenam dan hari mulai padam, kami kembali bertemu dibawah atap pendopo untuk menikmati hidangan malam terakhir kita. Setelah melahap santapan, kami berarah balik ke masjid untuk mengikuti acara berikutnya.Â
Kami diajak untuk mengikuti vocab session, yang mana mereka diberi satu kosakata dalam bahasa inggris dan bahasa arab. Pengalaman tersebut sungguh menyerukan terutama dengan cerianya para santri-santri dari SMP hingga SMA dalam menjawab pertanyaan-pertanyaannya.Â
Kami pun dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok untuk mendampingi dan membantu kakak-kakak kelas 12 yang mengajar para santri-santri lainnya, serta untuk bercerita-cerita. Suasana selama kegiatannya sungguh ceria dengan tawa dan tepuk tangan yang bergema dalam masjid.Â
Meskipun malam sudah menunjukkan pukul 8 pun, kami masih ada satu acara penutup yang telah direncanakan, yaitu pentas seni bersama santri dan santriwati SMA. Memasuki aula, kami sudah lelah dan berkeringat serta rangkaian kegiatan selanjutnya yang tidak jelas membuat kami agak kecewa.Â
Namun ternyata karena menjadi suatu sesi karaoke, membuat atmosfer ruang aula semakin bersemangat dengan nyanyi-nyanyi bersama. Teman-teman dari Kanisius ikut serta dalam memainkan piano dan melakukan duet dengan salah satu guru yang ternyata merupakan kontestan Indonesian Idol  dengan suara yang merdu.Â
Berbagai lagu dimainkan dan dinyanyikan hingga pukul 11 malam yang kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama untuk mengakhiri malam terakhir kita. Kami segera kembali ke kamar dan tertidur pulas, menanti-nanti hari terakhir untuk kembali ke Kolese Kanisius.Â
Pagi harinya, kami menikmati santapan terakhir kami dan menutupnya dengan kata-kata penutup dari kepala sekolah Amanah serta sesi foto-foto lagi untuk menandakan berakhirnya kegiatan ekskursi Kolese Kanisius dengan Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah.Â