Mohon tunggu...
Sabastian Liu
Sabastian Liu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar di tingkat Sekolah Menengah ke-Atas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjalin Harmoni, Pengalaman Toleransi di Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah

21 November 2024   21:31 Diperbarui: 21 November 2024   21:39 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Murid-murid dipilah menjadi kelompok-kelompok yang kemudian lanjut dilontarkan ke berbagai pondok pesantren di provinsi Jawa Barat. 

Kegiatan kali ini, diri saya dan 21 teman lainnya serta dua guru pendamping terlontar jauh ke kota Tasikmalaya di Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah. Pengalaman belajar dengan ikut serta secara langsung dan memperoleh pengetahuan autentik dan nyata sungguh menarik. 

Pelan-pelan rombongan santri-santri menyambut keragaman Kanisian yang mendatangi dengan aneka kepercayaan dan aneka golongan. Namun dibalik variatifnya bentuk-bentuk perbedaan, tanpa keraguan segera tampak keakraban antar sesama. 

Pandangan awal kegiatan ini menjadi sangat beda saat telah disambut dengan tangan terbuka. Setelah kata-kata sambutan, kami segera diajak berjalan keliling pesantren, melihat lingkungan yang begitu berbeda dari kota pusat ekonomi sungguh menyegarkan. Asrama yang dibedakan antara santri dan santriwati dengan ciri khas masing-masing kamarnya. 

Lokasi yang dipenuhi kehijauan pula serta bangunan-bangunan yang meski terlihat tidak memadai, bagi mereka merupakan tempat kenangan-kenangan bersama teman dihasilkan. Kesederhanaan yang sangat tampak pada lokasinya pun menjadi sesuatu yang hingga kini menjadi hal yang sangat saya patuti untuk menjadi kebiasaan sehari-hari. 

Berikutnya kami diarahkan ke ruangan dimana kami akan menetap untuk 3 hari 2 malam kedepannya. Ruangan tersebut berukuran besar, cukup untuk menampung 22 murid tanpa kesulitan, serta lantai yang diselimuti oleh karpet yang meski kasar, namun berfungsi sebagai tatakan menghindari lantai yang dingin. 

Sisa hari kami diisi dengan mengikuti kegiatan-kegiatan setelah sekolah para santri-santri seperti silat, bermain basket, memanah, dan banyak lainnya. Malamnya kami diarahkan ke pendopo untuk makan bersama sambil bertukar cerita dari masing-masing kita. Kami menikmati hidangan yang sederhana namun mengenyangkan dengan penuh sukacita dengan bertukar senyuman. 

Berikutnya kami diarahkan ke masjid untuk melakukan semacam pertukaran budaya bersama ustad. Diawali dengan mengambil perwakilan dari pesantren Amanah untuk memberi gambaran besar mengenai kehidupan di pesantren dan dilanjut dengan perwakilan dari Kolese Kanisius yang beragama Muslim untuk memberi kesan-kesan kehidupan bersekolahnya. 

Setelah sesi berbagi tersebut, pak ustad kemudian memberi sebuah sesi khusus untuk mengajarkan cara menggunakan sarung secara benar dengan mengambil salah satu santri amanah dan mengambil saya sebagai perwakilan murid Kanisius. Sedikit yang saya tahu ternyata metode yang diajarkan adalah metode yang dianggap sulit dan untuk acara formal saja, sehingga menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk akhirnya mendapat hasil lipatan sarung yang indah. 

Malam pun ditutup pada pukul 10 malam dan kami segera beres-beres untuk menyiapkan diri untuk kegiatan esok hari. Sesungguhnya saya ingin untuk melihat dinamika dalam kelas para santri-santri yang dari cerita-ceritanya terdengar cukup berat dengan jauh lebih banyak pelajaran yang diberi.

 Ternyata kami diajak untuk mendaki gunung Galunggung melalui "tangga kuning" yang terdiri dari 620 anak tangga dan perjalanan ke lokasinya pun sudah sangat menarik dengan menumpangi truk dan selama perjalanan menikmati udara jam 7 pagi yang segar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun