"Saya dibelakang mendengarkan semua yang temen-temen ucapkan tadi, ini namanya bercanda tanpa baper". Ucap Anies dengan santai, penonton dan para komika yang hadir pun kembali tertawa dan bertepuk tangan.
Beberapa komika coba menetralisir rasa kekagetan mereka dengan ikut menimpali Anies.
"Saya pilih AHY pak, dan alhamdulillah sebagian besar diputaran kedua semua pilih pak Anies" Ujar Rigen.
"Saya Adjis pak, dari Duren Sawit dan saya milih Ahok.." Ujar Adjis Doa Ibu yang disambut riuh oleh penonton yang hadir. Sementara pak Anies begitu menikmati kekonyolan para komika di atas pangung tanpa canggung.
Roasting dalam dunia standup comedy adalah hal yang biasa. Jadi konsepnya, para komika yang ditugaskan untuk meroasting harus bisa mengulik dan membongkar hal personal yang bisa dijadikan objek roasting atau memanas-manasi seseorang.
Malam itu selama lebih dari 1 jam, Padji di roasting habis-habisan sebelum akhirnya Anies naik keatas panggung untuk ganti membela Pandji. Walau tidak banyak berkata apa-apa, tapi kehadiran Anies malam itu sungguh memberikan kejutan yang luar biasa.
Penampilan Gamila malam itu kurang berhasil. Wajar saja, toh Gamila bukan seorang standup.
Yang saya sayangkan, kenapa tidak ada komika yang menemani Gamila yang terlihat canggung dan hampir menutup event tersebut dengan kentang.
Saya tidak menyalahkan moment kejutannya sih, hanya salah penempatan. Kalau saja Gamila ditempatkan di awal sebelum 4 orang komika menghabisi Pandji, saya pikir lebih baik.Â
Dan ini menguntungkan komika lain yang justru bisa mendapatkan bahan tambahan dari celetukan Gamila yang ceplas-ceplos.