Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

TVS Apache RTR 200 4V Motor Tangguh dan Macho

17 September 2016   02:17 Diperbarui: 17 September 2016   02:25 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kompasotomotif/www.otomania.com (Donny Apriliananda)

Namun akhirnya dengan kordinasi yang baik semua rombongan berhasil berkumpul di Cikarang.

Memasuki TVS Karawang Factory Indonesia

Melangkah memasuki TVS Karawang Factory Indonesia yang saya rasakan adalah area yang sangat luas dan masih banyak lahan kosong yang masih bisa digunakan untuk pengembangan pabrik kedepannya. Logo kuda meloncat menyambut kami di gedung pabrik utama. Disinilah semua varian TVS di rakit atau pun di buat sebelum akhirnya di sebarkan keseluruh Indonesia.

Semua Part tersusun dan berjajar rapi, melihat pabrik TVS saya jadi teringat saat saya di ajak oleh Kompasiana juga mengunjungi pabrik mobil salah satu brand. Walau tidak serumit perakitan mobil tapi konsep kerjanya hampir sama.

Kompasianer kebetulan berkesempatan berbincang dengan President Director TVS Indonesia V thiyagarajan. Sumber foto: Admin Kompasiana
Kompasianer kebetulan berkesempatan berbincang dengan President Director TVS Indonesia V thiyagarajan. Sumber foto: Admin Kompasiana
Setiap bagian atau seksi mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Ada bagian yang hanya menempel sticker, memasang kabel elektrik sampai memasang ban. Dan saya selalu terkesima saat melihat proses sebuah motor terbentuk. Dari rangka kosong sampi jadi utuh satu motor siap pakai.

Jadi ada sebuah rel yang panjangnya kurang lebih 100meter, di sana  tempat perakitan di mulai dari hanya rangka motor sampai di ujung rel sudah menjadi motor yang sudah siap di distribusikan. Perlahan, rangka itu melaju melewati beberapa bagian untuk di lengkapi part-part motor dan diperiksa dengan teliti oleh orang yang bertanggung jawab untuk bagian tersebut. Saat saya di sana kalau tidak salah dir el tersebut sedang memproduksi varian TVS Apache 200 berwarna hitam.

Yang menariknya lagi, saya berkesempatan melihat sebuah ruang kaca yang di dalam terdapat motor yang sedang di tes jalan (simulasi) melewati gundukkan (polisi tidur) secara terus menerus sampai tercapai 10ribu gundukan. Pihak TVS melakukan hal ini untuk mengetes kekuatan komponen yang ada pada setiap motor. Tujuannya untuk menjaga kualitas part komponen yang di produksi oleh vendor di luar TVS sehingga tetap terjaga kualitas kekuatan dari part tersebut.

Motor ini sedang menjalani Bumping Test di TVS Karawang Factory Sumber foto: Admin Kompasiana
Motor ini sedang menjalani Bumping Test di TVS Karawang Factory Sumber foto: Admin Kompasiana
Selain simulasi melewati gundukan, ada juga motor yang di biarkan menyala dan berjalan terus menempuh jarak 5000km tanpa henti, tujuannya sama untuk melihat kekuatan part komponen yang di produksi vendor.

Tapi jangan khawatir untuk teman-teman yang ingin membeli TVS, karena tidak semua motor yang akan keluar pabrik akan di tes seperti di atas. Semua motor yang keluar dari pabrik di jamin baru dan gress lulus QC dan siap untuk di pakai.

Yang seru lagi adalah saat saya mencoba untuk pertama kali TVS Apache RTR 200 4V baru dari pabrik. Sebenarnya ada 2 varian lain yang di sediakan tapi saya memilih TVS Apache RTR 200 4V . Boleh lah sedikit bangga jadi Kompasianer yang pertama kali ngetes TVS Apache RTR 200 4V di area test ride TVS Karawang Factory. Rupanya rekan kompasianer lain masih malu-malu atau sedikit lelah.

Pertama kali mendaratkan pantat dengan mulus di jok motor berpasitas 200cc ini, saya agak canggung. Tinggi badan yang 160cm membuat posisi kaki sedikit Jin-jit agar bisa menyentuh tanah (nasib bertinggi badan seadanya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun